Diky Candra Pastikan Karnaval di Kota Tasikmalaya Tetap Digelar

Pemerintah Kota Tasikmalaya dan Disporabudpar melakukan pertemuan dengan penyelenggara karnaval terkait adanya miskomunikasi

Penulis: Jaenal Abidin | Editor: ferri amiril
tribunpriangan.com/jaenal abidin
PERTEMUAN - Wakil Walikota Tasikmalaya Diky Candra Negara didampingi kadisporabudpar melakukan pertemuan dengan penyelenggara karnaval hari jadi ke 24 terkait adanya miskomunikasi dengan peserta acara. Pertemuan ini dilakukan di saung oncom dan kopi maqha, Indihiang, Kamis (23/10/2025). 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin 


TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA TASIKMALAYA - Pemerintah Kota Tasikmalaya dan Disporabudpar melakukan pertemuan dengan penyelenggara karnaval terkait adanya miskomunikasi soal larangan menggunakan hijab ke talent.

Pertemuan ini dilakukan untuk menyamakan persepsi atas beredar informasi di media sosial yang menyebutkan pihak penyelenggara melarang talent dari salah satu sanggar di Kota Tasikmalaya untuk tampil menggunakan hijab pada ajang karnaval.

Informasi tersebut menjadi viral dan menimbulkan beragam persepsi di masyarakat.

Untuk menindaklanjuti hal tersebut serta menghindari kesalahpahaman yang lebih luas, Pemerintah Kota Tasikmalaya memfasilitasi pertemuan antara pihak penyelenggara karnaval dan sanggar guna melakukan klarifikasi dan tabayun.

"Dalam pertemuan tersebut, pihak penyelenggara menyampaikan klarifikasi bahwa tidak ada larangan bagi talent untuk tampil menggunakan hijab," ungkap Wakil Walikota Tasikmalaya Diky Candra Negara kepada wartawan TribunPriangan.com, Kamis (23/10/2025).

Namun, pihak penyelenggara menjelaskan dalam konteks lomba dance yang menjadi bagian dari rangkaian Karnaval memang memberikan saran agar penampilan dilakukan oleh talent yang tidak berhijab, dengan pertimbangan menjaga marwah wanita berhijab.

Selain itu, jenis dance yang akan ditampilkan merupakan tarian yang sedang populer di kalangan Gen Z, sehingga pihak penyelenggara menilai lebih sesuai apabila dilakukan oleh peserta dengan rentang usia Gen Z.

"Kedua belah pihak telah saling tabayun dan mencapai kesepahaman bersama, bahwa peristiwa ini hanyalah bentuk miskomunikasi tanpa adanya unsur diskriminasi atau pelarangan terhadap penggunaan hijab," jelasnya.

Sebagai tindak lanjut dari pertemuan ini, dan berdasarkan saran serta masukan dari berbagai pihak, maka program lomba dance yang semula direncanakan akhirnya ditiadakan. 

Keputusan ini diambil sebagai bentuk kehati-hatian dan komitmen bersama untuk menjaga nilai-nilai budaya serta norma yang hidup di masyarakat.

"Jadi rangkaian acara tetap akan berlangsung meriah dengan berbagai bentuk hiburan dan partisipasi masyarakat yang menggambarkan semangat kreatif dan kebersamaan warga Kota Tasikmalaya," tuturnya.

Bahkan Pemerintah Kota Tasikmalaya menyampaikan apresiasi kepada kedua pihak yang telah menyelesaikan permasalahan dengan cara musyawarah dan saling menghormati. 

"Ke depan kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar lebih berhati-hati dalam menyampaikan informasi yang baik demi menjaga kondusivitas dan citra positif Kota Tasikmalaya," kata Diky.(*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved