Geng Motor di Tasikmalaya

Pendiri Bogart Shark Club Beberkan Sejarah Berdiri dan Aksinya, Beda dengan Geng Motor BSC Tasik

Rofi mengatakan BSC yang kepanjangan Bogart Shark Club didirikan pada tahun 1987.

Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Dedy Herdiana
Istimewa
Uyung Aria dan Rofi saat menunjukkan jaket BSC ( Bogart Shark Club) yang dibuat saat mereka masih duduk di bangku SMA. 

Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana

TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA TASIKMALAYA - Heboh geng motor yang bernama Bogart Shark Classic (BSC) membubarkan diri di Markas Komando (Mako) Polres Tasikmalaya Kota pada Minggu (2/6/2024).

Bubarnya BSC ini atas desakan para orang tua dan/atau wali anggota geng motor tersebut yang hadir dan menyaksikan anak-anaknya diamankan polisi pada Sabtu (1/6/2024) malam kemarin.

Baca juga: Para Orang Tua Minta Geng Motor BSC di Tasikmalaya Bubarkan Diri, Atribut Dikumpulkan

Pembubabran BSC yang kerap menjadi sorotan masyarakat Kota Tasikmalaya saat ini, memicu kelompok motor lawas yang juga namanya jika disingkat bernama BSC angkat bicara.

Usut punya usut ternyata BSC lawas ini kepanjangan dari Bogart Shark Club.

Maka muncul fakta bahwa Bogart Shark Club dan Bogart Shark Classic merupakan kelompok yang berbeda dan tidak berafiliasi meski keduanya memiliki singkatan yang sama, yakni BSC.

Hal ini diungkapkan langsung oleh perwakilan pendiri Bogart Shark Club, Rofi (52) dan Uyung Aria (51).

Rofi mengatakan BSC yang kepanjangan Bogart Shark Club didirikan pada tahun 1987.

"Bogart Shark Club ya, bukan Bogart Shark Classic, itu didirikan pada 1987 silam. Itu didirikan oleh kawan-kawan dekat saja dari SMP Negeri 2, dulu," ucapnya kepada TribunPriangan.com pada Minggu (2/6/2024) malam.

Baca juga: 177 Sepeda Motor Milik Anggota BSC Diamankan Polres Tasikmalaya Kota, 90 Persen Tak Punya SIM

Baca juga: Geng Motor BSC Resmi Bubarkan Diri di Polres Tasikmalaya, Anggotanya Ada Murid Kelas 6 SD

Rofi juga menyebut, bahwa pada saat itu, dirinya beserta kawan-kawannya sering berkumpul di kediaman salah satu rekannya di Jalan Sutisna Senjaya atau Sutsen, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat

"Malam minggu, kami suka nongkrong di Jalan Dr Soekardjo atau Dokar, nah kalau nginep suka di Jalan Sutsen," paparnya.

Suatu hari di 1987, tambah Rofi, salah satu rekannya, yakni mendiang Yadi Aki, mengajak kawanan tersebut untuk berpelesir ke Pangandaran.

"Mendiang bilang, 'kita bikin grup yuk,' katanya waktu itu karena mau main ke Pangandaran. Tercetuslah nama Bogart Shark Club, yang sampai saat ini, hanya kawan-kawan kami saja yang tahu arti sebenarnya kata 'Bogart Shark Club' itu sendiri," paparnya.

"Lalu, kenapa waktu itu ambil logo hiu? Itu karena cetusan mendiang juga. Katanya, 'kan hiu juga penyendiri, jadi sendirian juga berani,'. Tapi 'kan tidak semua orang tahu arti kata 'Bogart' apa," tutur Rofi.

Salah seorang pendiri lainnya, Uyung Aria mengatakan, seiring perkembangan waktu, pada 1989, karena mereka mulai beranjak ke tingkat SMA, akhirnya Bogart Shark Club mulai banyak yang bergabung.

Halaman
123
Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved