3 Alasan Profesi Sekretaris tak akan Bisa Digantikan Oleh AI
WEC: teknologi kecerdasan buatan atau AI bakal memengaruhi 83 juta lapangan kerja dalam waktu lima tahun ke depan, salah satunya profesi sekretaris.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Era globalisasi dan perekonomian yang semakin maju ditandai pesatnya kecanggihan teknologi kini dapat memudahkan pekerjaan sehari-hari.
Namun di sisi lain, teknologi pun bisa mengancam lapangan pekerjaan yang selama ini ada di masyarakat.
Berdasarkan World Economic Forum 2023, teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) bakal memengaruhi 83 juta lapangan kerja dalam waktu lima tahun ke depan, salah satunya profesi sekretaris.
Direktur Akademi Sekretari Manajemen Taruna Bakti (ASMTB), Chandra Hendriyani, mengatakan, hasil analisa pada lapangan kerja yang sesungguhnya terutama di Indonesia, peran sekretaris di era modern lebih besar daripada sebelumnya.
Baca juga: Profesi Akuntan Dinilai Mampu Tingkatkan SDM, Diharapkan Dapat Berikan Solusi untuk Masyarakat
Menurut dia, sekretaris menentukan keberhasilan perusahaan sehingga dituntut lebih dominan dalam pekerjaannya, misal dalam mendampingi pimpinan dalam melaksanakan tugas, serta membangun komunikasi secara internal atau eksternal.
Tugas-tugas itulah, kata dia, nantinya sekretaris tak akan tergantikan kecanggihan AI.
"Profesi sekretaris akan tetap eksis dan dibutuhkan di setiap institusi, lembaga, perusahaan sehingga tak mudah tergantikan AI," katanya, Rabu (27/3/2024).
Dia pun menyebutkan tiga alasan mengapa sekretaris tak dapat tergantikan AI.
Baca juga: Kecanggihan AI Dikhawatirkan Ganti Peran Akuntan, IAI Jabar Tekankan Fungsi Manajemen dan Strategi
Pertama, sekretaris profesional memiliki kemampuan kognitif yang tak bisa dimiliki AI, semisal verbal reasoning alias kemampuan menganalisa dan menyelesaikan masalah dengan kata atau kalimat secara tertulis dan lisan, menyelesaikan masalah berkaitan urutan logis dan hubungan antara ide atau pernyataan, sampai mengidentifikasi dan memproses informasi secara cepat dan akurat, khususnya dalam situasi yang memerlukan pengambilan keputusan atau tindakan cepat.
"Alasan kedua, sekretaris profesional dan memiliki kecerdasan emosional, semisal rasa empati dan social skills yang menerapkan kemampuan emosional untuk membangun hubungan sosial yang kuat dengan sekitarnya," katanya.
Alasan ketiga, lanjutnya, sekretaris mampu menguasai teknologi office management.
Mahasiswa yang kuliah jurusan sekretaris di ASM Taruna Bakti, kata Chandra, akan secara profesional menguasai kemampuan yang dibutuhkan manajemen dan administrasi perkantoran, dilengkapi sertifikasi microsoft office specialist, sertifikasi internasional TOEIC, dan sertifikasi administrasi perkantoran BNSP.
"Untuk menjadi sekretaris berorientasi global dan mempunyai daya saing internasional itu, perlu performance, attitude, pengetahuan, dan keterampilan. Dan itu semua dipelajari serta dipraktikkan secara mendalam di ASM Taruna Bakti. Bahkan sebanyak 60 persen lulusannya sudah bekerja di perusahaan nasional dan multinasional sebelum wisuda," katanya. (*)
Presiden Prabowo Resmi Mengganti 5 Menterinya Sore Ini, Dilantik di Istana Negara |
![]() |
---|
HOAKS! Tidak Ada Penutupan Ruas Jalan Besar-besaran di Kota Bandung karena Demo, Sekda Ingatkan Ini |
![]() |
---|
Sekdes Bungbulang Garut Bikin Ratusan Polybag Tanaman Ganja di Rumahnya |
![]() |
---|
Sosok Mayjen TNI Kosasih, Putra Pandeglang Sesmilpres Prabowo, Kini Jadi Pangdam III/Siliwangi |
![]() |
---|
Tersedia 6 Jabatan Eselon II di Pemkab Ciamis, Terbuka untuk PNS, Ini Persyaratan untuk Mendaftar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.