Pemilu 2024
ALAMI DEPRESI, Detik-detik 2 Petugas KPPS di Bandung Barat Dilarikan ke RSJ
Tak Bisa Kontrol Diri Pasca Perhitungan Suara Karena Depresi, 2 Petugas KPPS di KBB Dilarikan ke RSJ
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
TRIBUNPRIANGAN.COM - Sebanyak 2 orang Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) harus terpaksa menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Jabar.
Pasalnya, dua orang anggota KPPS yang berasal dari Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) ini diketahui mengalami depresi parah pasca menyelesaikan tugasnya dalam perhitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 14 Februari 2024.
Hal ini dikonfirmasi langsung Direktur Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dr, Elly Marliyani,. SpKJ,. MKM melalui surat keterangan resminya, pada Kamis 22 Februari 2024.
"Sampai dengan hari ini, hanya ada dua pasien yang dirawat di RS Jiwa Provinsi Jawa Barat dan berhubungan dengan pelaksanaan Pemilu 2024. Pasien tersebut merupakan anggota KPPS, bukan caleg (calon anggota legislatif)pada Pemilu 2024," kata Elly.
Baca juga: Diduga Karena Kelelahan, Seorang Petugas KPPS di Garut Meninggal Dunia, Begini Kronologisnya
Adapun keluhan utama dari pasien yang dimaksud kata Elly didominasi depresi dengan masalah yang didapati saat penghitungan suara, karena itu, keduanya harus menjalani rawat inap.
"Keduanya saat ini tengah menjalani rawat inap di RS Jiwa Provinsi Jawa Barat. Mereka berasal dari daerah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut," tambahnya.
Pihak RSJ Provinsi Jabar juga telah menyiapkan 14 ruang rawat inap, maupun VIP bagi pasien dengan gejala yang sama yakni stress maupun gangguan jiwa pasca Pemilu 2024.
Dengan menyediakan 14 ruang rawat inap, VIP, ruang penderita narkoba, dan gangguan jiwa pada usia lanjut.
"Stres pasca Pemilu 2024 bisa saja terjadi pada calon anggota legislatif yang gagal meraup suara terbanyak. Tapi perlu saya tegaskan tidak ada kekhususan bagi calon anggota legislatif bila mengalami stress. Kami memberikan pelayanan kepada masyarakat, tidak hanya sebatas selesai Pemilu 2024," Ucap Elly.
Baca juga: Ketua KPPS di Cileunyi Selesaikan Tugas Sebelum Akhirnya Meninggal Dunia di RS Santosa
"Jadi bila ada yang mengalami stres pasca pemilu bisa kita rawat di sejumlah ruangan yang ada. Jadi sekali lagi, kami tidak menyiapkan ruangan khusus.Kapan pun waktunya siap melayani seluruh masyarakat Jawa Barat," sambungnya.
Masyarakat juga harus berperan penting dalam mendeteksi dan mengetahui gejala penyebab stres yang terjadi pada setiap individu yang bisa saja tidak diprediksi.
Namun yang jelas begitu daya tahan tubuh rapuh, konsep dalam diri seseorang terjadi suatu gejolak antara cita-cita dan harapan, lalu realitasnya tidak terpenuhi atau tidak terlaksana.
"Setiap orang yang rapuh menghadapi antara realitas dengan kenyataan bukan hanya pada pemilu saja, tapi terjadi di semua kondisi. Untuk itu, prinsipnya di dalam penyeleksian tentunya akan terjadi pengalaman kemenangan atau kegagalan. Maka kesiapan menerima kenyataan karena tidak sesuai yang diharapkan harus bisa menerima, prinsip pertamanya itu siap kalah dan siap menang," papar dr. Elly.
Menurut Elly, ketika seseorang akan mendaftarkan sebagai calon, tentunya harus ada surat keterangan kesehatan termasuk kesehatan jiwa.
Hal itu agar terjadinya stres pasca pemilu tidak dianggapnya sebagai sebuah kejadian yang tidak bisa atau dianalogikan seperti bencana alam yang tidak dapat diprediksi.
Menyikapi semua itu, Elly menyampaikan RSJ siap melayani dengan paripurna untuk semua pasien gangguan kesehatan jiwa, dan sebagai pelayan masyarakat, pemerintah hadir dan harus mengistimewakan semua yang harus dilayani.
"Prinsipnya, kapanpun kami siap memberikan pelayanan terbaik. Kami peduli kesehatan jiwa masyarakat Jawa Barat," tukasnya.
Baca juga: Innalillahi, Anggota KPPS di Sumedang Meninggal Dunia Empat Hari Setelah Pencoblosan
183 Petugas KPPS di Bandung Tumbang, 8 Harus Dirawat di Rumah Sakit
Sebanyak 183 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Kota Bandung tumbang dan harus ditangani tim medis Puskesmas dan rumah sakit karena kelelahan.
"Kami menangani 185 petugas KPPS sakit dan 8 orang dilarikan ke rumah sakit butuh penanganan khusus, " ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian di Balai Kota, Kamis (15/02/2024).
Menurut Anhar hampir seluruh petugas yang diperiksa selain kelelahan juga penyakit mag. "Petugas yang dirawat di rumah sakit tinggal satu masih dirawat sedangkan yang 7 orang diperbolehkan rawat jalan, "ujar Anhar.
Anhar mengatakan, banyaknya petugas yang sakit agar menjadi pelajaran bagi KPU dalam menyelenggarakan Pemilu. "Untuk Pilgub dan Pilwakot nanti KPU harus mewajibkan petugas sarapan atau KPU menyediakan agar petugas yang sakit berkurang," ujar Anhar.
Petugas yang tumbang karena terlambat makan, karena dari subuh sudah mulai bekerja kemudian sibuk melayani pemilih dilanjutkan hitung Suara sehingga makan terlupakan.
Menurut Anhar, jumlah yang sakit itu khusus hari H, tidak menutup kemungkinan pasca penghitungan suara ada yang sakit.
"Bagi yang sakit kami masih melayani Kesehatan di seluruh Puskesmas Kota Bandung, datang saja ke Puskesmas terdekat, " ujar Anhar.
Anhar mengatakan, tidak hanya melayani Kesehatan yang butuh vitamin pun akan disiapkan. "Kami sudah salurkan 400 ribu tablet vitamin sebaiknya diminum dua hari sebelum bekerja, tapi setelah kerja tidak masalah untuk memulihkan kelelahan, " ujarnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.