Debat Cawapres 2024

Penjelasan Cawapres Gibran saat Debat Dinilai Dangkal, Pengamat: Kurang Bagus Untuk Elektabilitas

Penjelasan Cawapres Gibran Saat Debat Dinilai Dangkal, Pengamat: Kurang Bagus Untuk Elektabilitas

TribunPriangan.com/ Aldi M Perdana
Pengamat politik lingkungan sekaligus dosen Unsil Tasikmalaya, Randi Muchariman saat ditemui TribunPriangan.com pada Senin (22/1/2024). 

Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana

TRIBUNPRIANGAN.COM, KOTA TASIKMALAYA - Pengamat politik lingkungan asal Tasikmalaya, Randi Muchariman mengomentari performa cawapres nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka, saat debat cawapres kemarin malam.

“Selain dari substansi tentang tema debat, juga terkait cara berdebat yang dilakukan oleh Gibran. Saya kira, itu justru kurang bagus untuk elektabilitasnya pasangan calon presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka,” ucap Randi kepada TribunPriangan.com saat ditemui pada Senin (22/1/2024).

Pria yang berprofesi sebagai dosen di Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya itu juga menyinggung terkait gestur Gibran saat debat.

Baca juga: Singgung Wadas hingga Kekuasaan, Begini Analisa Wacana Pengamat pada Debat Cawapres Mahfud MD

“Yang menarik itu antara Mahfud MD dengan Gibran ya. Di sana ‘kan Gibran melakukan gestur seolah-olah mencari jawaban sambil melongok-longok gitu. Itu tuh mungkin pengennya biar menunjukkan jenaka atau lebih muda, milenial, tapi justru itu kurang bagus,” lengkapnya

“Kurang bagus kenapa? Karena, ternyata isinya (yang disampaikan Gibran) juga kurang bagus. Ada komunikasi verbal dan nonverbal yang seharusnya seimbang begitu,” lanjut Randi.

Bahkan, tambahnya, pada saat Mahfud MD melempar kasus terkait yang terjadi di Perancis, saat diberikan kesempatan, Gibran justru tidak menjawab juga menanggapi.

Baca juga: BUKAN Orang Sembarangan, Ternyata Sosok Ini Sering Disebut Gibran saat Debat Cawapres Tadi Malam

“Jadi memang untuk cawapres nomor urut dua ini, secara umum sangat dangkal penjelasan-penjelasannya, termasuk pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dari cawapres yang lain, itu secara substansi tidak dijawab,” papar Randi.

“Sehingga agak kurang menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang hal itu, tentang hal ekologi, hal pertanian, hal keberlanjutan. Itu yang disayangkan sebenarnya di cawapres nomor urut dua ini,” lanjutnya.

Randi juga menilai, bahwa Gibran mewakili rezim yang sudah memimpin selama 10 tahun belakangan ini.

Baca juga: Tak Ada Pelecehan Kepada Lawan Bicara, TKD Sumedang Angkat Bicara Soal Celingukan Gibran Begini

“Seharusnya cawapres nomor urut dua ini bisa menjawab, karena dia mewakili rezim 10 tahun sebelumnya. Harusnya bisa menjawab kegelisahan-kegelisahan orang terkait dengan tema ini di 10 tahun sebelumnya. Misal, ke depannya akan seperti ini lagi atau enggak nih? Atau mau bagaimana?” paparnya.

Hal seperti itu dinilai penting, lantaran menurut Randi, sikap itulah yang ditunggu oleh masyarakat.

Baca juga: TERANCAM, Nasib Warga Desa Kapu di Kecamatan Merakurak Tuban Terbeton Jalan Tol Demak-Tuban

“Kemudian ekspresi Gibran, bahasa tubuhnya juga. Ini yang susah diubah kayaknya nih,” tambahnya.

“Dalam beberapa kali, saya lihat Gibran ini justru menampakkan wajah agak ketus gitu ya. Jadi, micro gesture wajahnya itu agak kesal. Saya kira itu penting dalam debat, apalagi disaksikan publik, karena ini adalah komunikasi publik,” tutup Randi mengakhiri. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved