Tarekat Idrisiyyah

APA Itu Tarekat Idrisiyyah? Pondok Pesantrennya di Tasikmalaya Jadi Penyelenggara Kota Sufi 2.0

Apa itu Tarekat Idrissiyah? Pondok Pesantren Idrisiyyah di Tasikmalaya jadi tuan rumah pertemuan dengan peserta ribuan ulama sufi dari penjuru dunia

Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Machmud Mubarok
idrisiyyah.or.id
Para mursyid Tarekat Idrisiyyah. 

Perlu diketahui bahwa tarekat Idrisiyyah yang dibawa oleh Syekh Akbar Abdul Fattah merupakan tarekat yang serupa dengan Tarekat Sanusiyyah di Afrika Utara.

Ponpes Idrisiyyah ini telah berdiri sejak tahun 1932 M. Ponpes ini tidak hanya menyelenggarakan pendidikan agama saja melainkan juga dengan pendidikan umum.

Awalnya tarekat ini bernama tarekat Sanusiyah yang didirikan oleh Muhammad Ali As Sanusi (Nurlaela, 2020; Tarihoran,
2018).

Setelahnya, posisi kepemimpinan diberikan kepada anaknya Muhammad Al Mahdi, yang kemudian pada periode selanjutnya mandat kepemimpinan diserahkan kepada Syarif As Sanusi yang merupakan keponakannya sendiri.

Dari beliaulah Syekh Abdul Fatah mendapat pengajaran dan juga mengemban amanah “khalifah” tarekat Sanusiyah yang
kemudian padaa tahun 1932 M dibawa olehnya ke Indonesia.

Akan tetapi pada waktu itu untuk menyebarkan ajaran tarekat Sanusiyah tersebut dianggap tidak aman, hal ini di karenakan kondisi politik saat itu di Indonesia sedang tidak kondusif.

Nama Sanusiyah memiliki kesamaan dengan gerakan perlawanan terhadap penjajahan Prancis di Al Jazair, dan kemudian ini dikhawatirkan akan menimbulkan kecurigaan dari para penjajah Belanda atas nama Sanusiyah tersebut.

Berdasarkan alasan tersebut, Syekh Abdul Fatah mengganti nama tarekat Sanusiyah menjadi tarekat Al-Idrisiyyah. Maka bendera tarekat Al-Idrisiyyah inilah yang dikibarkan olehnya di Indonesia (Idrisiyyah, 2007).

Nama Al-Idrisiyyah sendiri dinisbatkan kepada Syekh Ahmad bin Idris. Beliau adalah guru dari Syekh Muhammad bin Ali Sanusi. 

Dikutip dari skripsi Muhammad Akmal Ashari dari Jurusan Ilmu Sejarah Undip Semarang, berjudul PESANTREN DAN BISNIS: QINIMART TAREKAT IDRISIYYAH SEBAGAI WADAH PENGEMBANGAN EKONOMI UMAT DI TASIKMALAYA 1980-2017. Tarekat ini berkembang pesat di Tasikmalaya dan Jawa Barat dimulai dari kepimpinan Syekh Akbar Abdul Fattah yang membawa ajaran tarekat Idrisiyyah dari Makkah ke Nusantara.

Pada awalnya, dia tetap membawa nama tarekat Sanusiyyah ke Indonesia. Namun, alasan politis membuat tarekat Sanusiyyah berubah menjadi tarekat Idrisiyyah karena pada masa itu Indonesia sedang dalam posisi dijajah oleh Hindia Belanda.

Masa kepemimpinan Syekh Akbar Abdul Fattah sebagai mursyid tarekat Idrisiyyah berlangsung dari tahun 1932 hingga tahun 1947 dan digantikan langsung oleh anaknya yang menjadi mursyid kedua tarekat Idrisiyyah yang bernama Syekh Akbar Muhammad Dahlan yang memimpin tarekat Idrisiyyah dalam waktu yang begitu lama hingga mengalami masa-masa Orde Lama, Orde Baru, dan masa awal Reformasi, yakni dari tahun 1947 hingga tahun 2000.

Kemudian, sejak tahun 2000 hingga tahun 2010 digantikan oleh Syekh Akbar Muhammad Daud Dahlan dengan konsep Birokrasi Ilahiyah.

Kemudian sejak tahun 2010 hingga sekarang, Tarekat Idrisiyyah dipimpin oleh Syekh Akbar Muhammad Fathurrohman.

Selain itu, ada beberapa hal yang membuat Tarekat Idrisiyyah di Tasikmalaya menjadi objek kajian penelitian yang menarik yakni berupa gerakan sosial-ekonomi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved