Doa Qunut

Pandangan 4 Mazhab soal Doa Qunut Witir Dalam Bulan Ramadan, Begini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Soal Doa Qunut Witir, Ini Penejelasan 4 Mazhab dari Ustadz Adi Hidayat

SerambiNews.TribunNews.com
Pandangan 4 Mazhab soal Doa Qunut Witir Dalam Bulan Ramadan, Begini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Doa Qunut meruapakan doa yang diajarkan RasuluLlah semasa hidupnya.

Doa yang dianjurkan ini bermula saat terjadi peristiwa besar dalam sejarah Islam saat 70 orang sahabat dibunuh secara sadis di sumur Ma'unah dengan cara menipu RasuluLlah di awal dakwah kenabiannya.

Dalam hadis lain Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam juga membaca Doa Qunut saat mendoakan keburukan atau kebaikan seseorang. Berikut dalilnya.

Baca juga: BACAAN Doa Qunut Witir, Doa yang Dianjurkan di Bulan Ramadhan Namun Banyak Ditinggalkan

Dalam hadis lain Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam juga membaca Doa Qunut saat mendoakan keburukan atau kebaikan seseorang. Berikut dalilnya.

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ كَانَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَدْعُوَ عَلَى أَحَدٍ، أَوْ يَدْعُوَ لِأَحَدٍ، قَنَتَ بَعْدَ الرُّكُوْعِ.... (رَوَاهُ أَحْمَدُ وَالْبُخَارِيُّ

Artinya: ”Dari Abû Hurairah RA bahwa Nabi SAW ketika akan mendoakan keburukan atas seseorang atau mendoakan kebaikan bagi seseorang, maka beliau membaca qunut setelah rukuk.” (HR Ahmad dan Al-Bukhari).

Peristiwa ini juga sekaligus memberi pelajaran bagi RasuluLlah dimana turunlah Al-Quran pada Surah yang ke tiga (Al-Imran) ayat 128-129.

لَيْسَ لَكَ مِنَ الأمر شَيْءٌ أَوْ يَتُوبَ عَلَيْهِمْ أَوْ يُعَذِّبَهُمْ فَإِنَّهُمْ ظَالِمُونَ

Artinya, “Itu bukan menjadi urusanmu (Muhammad) apakah Allah menerima tobat mereka, atau mengazabnya karena sungguh mereka orang-orang zalim.” (Surat Ali ‘Imran ayat 128).

وَلِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الۡاَرۡضِ‌ؕ يَغۡفِرُ لِمَنۡ يَّشَآءُ وَ يُعَذِّبُ مَنۡ يَّشَآءُ‌ ؕ وَاللّٰهُ غَفُوۡرٌ رَّحِيۡمٌ

"Dan milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki, dan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."

Baca juga: Bacaan Doa Qunut yang Diajarkan Rasulullah SAW Kepada Ali bin Abi Thalib, Ada 3 Waktu Membacanya

Setelah diturunkan penjelasan mengenai doa yang sebelumnya dibacakan dalam sholatnya, RasuluLlah pun menyadari jika doa tersebut harus diubah.

Dan doa tersebutpun lantas diubah menjadi doa baik, yang dikenal dengan istilah Qunut.

Lantas seperti apa pandangan dari 4 Mazhab mengenai Qunut Witir?

Qunut dalam bahasa (Arab: القنوت) bermakna "diam dalam ketaatan" atau "berdiri lama" dalam bahasa Arab Klasik. Kata duʿā' (Arab: دعاء) berarti "doa".

Qunut juga dapat berarti "berdiri lama", "diam", "taat", "tunduk", atau "khusyuk".

Sedangkan secara istilah, kunut adalah doa yang dibaca seorang muslim dalam salat, yang secara harfiah doa ini menajadi khilaf atau perbedaan pendapat dalam 4 mazhab.

Baca juga: Abu Ubaidah Muncul saat Momen 100 Hari Perang Israel, Perbanyak Tahajud dan Qunut di Bulan Rajab

Hal ini juga sempat dibahas oleh pendakwah Ustadz Adi Hidayat (UAH) dalam salah satu ceramahnya.

Dalam ceramah Ustadz Adi Hidayat dipaparkan, terdapat perbedaan pendapat mengenai doa Qunut Witir Ramadhan maupun Qunut lainnya berdasarkan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.

Pada bulan Ramadhan umat muslim diperintahkan menunaikan puasa juga dianjurkan menjalankan amalan-amalan sunnah misalnya sholat Tarawih, Witir, Tahajud, dan Rawatib, memperbanyak dzikir, bersedekah, dan membaca Alquran.

Ketika umat Islam mengerjakan sholat Witir di bulan Ramadhan dianjurkan pula membaca doa Qunut.

Baca juga: HUKUM Membaca Doa Qunut Nazilah saat Sholat Jumat, Lengkap Beserta Arti dan Dalilnya

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, pada zaman dulu ada sahabat yang sholat di belakang Nabi Muhammad SAW yang ketika itu tidak membaca doa Qunut, maka sahabat itu pun mengikuti Nabi SAW tidak membaca doa Qunut.

"Tapi ada sebagian sahabat sholat di belakang Nabi SAW, Nabi SAW kala itu menunaikan Qunut, ada Abdullah bin Umar, Nabi SAW pun mengajarkan doa Qunut kepada Al-Hasan, cucunya.

Dari situ disimpulkan oleh ulama, yang mau Qunut silakan," papar Ustadz Adi Hidayat dari kanal youtube Dunia Akhirat.

Imam Malik melakukan Qunut, yang mana diajarkan kepada pengikut mazhab beliau, yang dilakukan sebelum ruku' dengan bacaan sir atau pelan.

Dijabarkan Ustadz Adi Hidayat, Imam Malik adalah putra dari sahabat besar Nabi Muhammad SAW, Anas bin Malik dan diberi nama Malik bin Anas lahir pada Tahun 93 Hijriyah.

Imam Malik dilahirkan dan tumbuh besar, serta meninggal di Madinah dan dikenal dengan Imam Madinah.

Baca juga: Keutamaan Membaca Doa Qunut NaziLlah, Memohon Perlindungan hingga Terhindar dari Penyakit Mematikan

Pandangan mazhab lain, yakni Imam Syafi'i murid dari Imam Malik, lahir Tahun 150 Hijriyah, juga membaca doa Qunut namun berbeda dengan gurunya, membaca Qunut secara jahr.

"Mazhab Imam Syafi'i membaca Qunut dilakukan setelah ruku' tepatnya bangun setelah i'tidal, bacaannya sama dari Nabi SAW," terang Ustadz Adi Hidayat.

Sementara pendapat Mazhab Imam Abu Hanifah, memilih tidak membaca Qunut, sebab asalnya Nabi Muhammad tidak Qunut. Hal ini berdasarkan ada kejadian yang membuat Nabi SAW membaca Qunut namun hanya sementara saja.

Sementara pendapat Imam Malik yang merupakan murid Imam Syafi'i berpendapat, mengambil jalan tengah yakni Qunut dibaca ketika ada peristiwa besar yang dinamakan Qunut Nazilah.

Kendati berbeda pendapat, Imam Ahmad dan Imam Syafi'i tidak ada masalah, ketika berjamaah salah satu dari imam mengikuti mazhab sesuai yang diyakini di suatu tempat untuk menghormati pendapat yang dianut.

Baca juga: SEGERA AMALKAN, Bacaan Doa Qunut saat Salat Subuh Munfarid, Lengkap Beserta dengan Latin dan Artinya

Bacaan Doa Qunut Witir

للّٰهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِنَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضٰى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ
مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Allahhummahdinii fiiman hadait, wa'a finii fiman 'aafait, wa tawallanii fiiman tawal-laiit, wa baarik lii fiimaa a'thait, wa qinii syarra maa qadhait.

Fainnaka taqdhii walaa yuqdha 'alaik, wa innahu laayadzilu man walait, wa laa ya'izzu man 'aadait, tabaa rakta rabbanaa wata'aalait.

Falakalhamdu 'alaa maaqadhait, Astaghfiruka wa'atuubu ilaik, Wasallallahu 'ala Sayyidina Muhammadin nabiyyil ummiyyi. Wa'alaa aalihi washahbihi wasallam.

Artinya: Ya Allah tunjukkanlah padaku sebagaimana pada mereka yang telah Engkau beri petunjuk, dan berilah padaku pengampunan sebagaimana pada mereka yang Engkau beri ampun, dan peliharalah aku sebagaimana pada mereka yang Engkau pelihara, dan berilah padaku keberkatan sebagaimana yang telah Engkau karuniakan pada merek, dan selamatkan aku dari mara bahaya yang telah Engkau tentukan.

Baca juga: BACAAN Doa Qunut Witir, Doa yang Dianjurkan di Bulan Ramadhan Namun Banyak Ditinggalkan

Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan yang kena hukum, maka sesungguhnya tidaklah hina pada mereka orang yang Engkau pimpin, dan tidak mulia orang yang Engkau musuhi, Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau

Maka bagi Engkau segala puji atas yang Engkau hukumkan, aku mohon ampun kepada Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau, dan semoga Allah mencurahkan rahmat dan kesejahteraan atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.(*)

Sebagian artikel telah tayang di BanjarmasinPost.co.id

Simak berita update TribunPriangan.com lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved