Perbaikan SDN Tamanggung Tasikmalaya Sudah Masuk Anggaran 2024

Kondisi SD Negeri Tamanggung di Kampung Magelang, Desa Toblongan, Kecamatan Bojongasih, Kabupaten Tasikmalaya, memprihatinkan. Siswa belajar lesehan.

Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Istimewa
Sejak 2014, para murid yang menuntut ilmu di SDN Tamanggung, Desa Toblongan, Kecamatan Bojongasih, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat terpaksa belajar lesehan, tanpa meja dan kursi. 

Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana

TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kabupaten Tasikmalaya, Dadan Wardana mengatakan, bahwa dalam tiga tahun terakhir, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya telah menggelontorkan anggaran untuk pembangunan ruang kelas baru, rehabilitasi ruang kelas, dan pemenuhan kebutuhan mebeler sekolah yang rusak.

SD Negeri Tamanggung yang berlokasi di Kampung Magelang, Desa Toblongan, Kecamatan Bojongasih, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, sempat menjadi buah bibir dan perbincangan lantaran kondisi sekolah yang memprihatinkan.

“Termasuk juga pemenuhan ruang kelas baru dan mebeler di SD Negeri Tamanggung ini, yang sebetulnya sudah masuk untuk di Tahun Anggaran 2024,” papar Dadan kepada TribunPriangan.com pada Minggu (14/1/2024).

Baca juga: Knalpot Brong Dilarang di Jawa Barat, Polres Tasikmalaya Kota Ungkap Indikator Kebisingannya

Meski pada 2022 lalu Kabupaten Tasikmalaya tidak mendapatkan sama sekali alokasi anggaran dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, pihaknya terus menyicil perbaikan kerusakan ruang kelas maupun memenuhi kekurangan ruang kelas baru beserta mebelernya setiap tahun.

“Bantuan Pemprov Jawa Barat pada tahun 2022 tidak ada. Lalu, untuk tahun anggaran 2023, Kabupaten Tasikmalaya hanya mendapatkan anggaran sebesar Rp3 miliar untuk pembangunan ruang kelas baru jenjang SMP, sedangkan untuk jenjang SD sama sekali tidak ada,” jelas Dadan.

“Sementara bantuan dari Pemprov Jawa Barat untuk tahun anggaran 2024 ini, sampai sekarang kami masih menunggu informasinya. Padahal, jumlah SD Negeri di Kabupaten Tasikmalaya ini sebanyak 1.059 sekolah. Itupun masih banyak sekolah yang kondisi bangunannya rusak serta mebeler yang tidak layak pakai. Memang perlu diprioritaskan,” kata Dadan melanjutkan.

Baca juga: BIKIN GEGER, Seorang Pria di Tasikmalaya Gelar Sayembara Rp250 Juta untuk Damai dengan Keluarganya

Kendati demikian, tambah Dadan, Pemkab Tasikmalaya dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tasikmalaya telah menganggarkan sebesar Rp11,9 miliar dari Dana Alokasi Umum (DAU) untuk pengadaan perlengkapan sekolah, termasuk pengadaan mebeler jenjang SD Negeri.

“Tentu itu semua atas perhatian Bupati dan pihak DPRD Kabupaten Tasikmalaya, karena kami juga menganggarkan rehabilitasi ruang kelas sebesar Rp 26,8 miliar yang bersumber dari DAU dan Dana Alokasi Khusus (DAK), ditambah pembangunan ruang kelas baru sebesar Rp1,04 miliar yang bersumber dari DAK,” kata Dadan.

“Oleh karena itu, kami sangat berharap adanya bantuan yang bisa diarahkan kepada hal yang lebih mendesak untuk mendukung keberlangsungan proses belajar-mengajar di Kabupaten Tasikmalaya ini, terutama untuk pembangunan ruang kelas baru, rehabilitasi ruang kelas, juga pengadaan mebeler,” ujar Dadan mengakhiri.

Sebelumnya Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin mengingatkan para kepala daerah di tingkat kabupaten dan kota, untuk lebih serius memperhatikan bidang pendidikan.

“Harus jadi prioritas. Jangan sampai, bidang pendidikan tidak terperhatikan,” ucapnya pada Kamis (11/1/2024) lalu. (*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved