Kasus Covid 19
Covid-19 Mulai Meningkat Lagi Jelang Nataru di Beberapa Daerah Termasuk Jabar, Ini Kata Menkes
Covid-19 Mulai Meningkat Lagi Jelang Nataru di Beberapa Daerah Termasuk Jabar, Ini Kata Menkes
Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
TRIBUNPRIANGAN.COM - Kasus tren Covid-19 mulai terdeteksi dan tercatat naik di beberapa belahan dunai, seperti Singapura dan Malaysia, termasuk juga di Indonesia.
Namun sejauh ini diketahui penyebaran masih dalam batas wajar atau terkendali.
Hal ini disampaikan Wakil Mentri Kesehatan, Dante Saksono saat dimintai keterangan di Istana Kepresidenan, Jakarta (11/12/2023).
Adapun sementara ini, kata Dante belum ada aturan pembatasan mobilitas masyarakat, sebab belum adanya kenaikan signifikan.
Baca juga: WASPADA! Kasus Covid-19 di Jabar Naik Lagi, Tersebar di 27 Kota/Kabupaten Ternasuk Tasikmalaya
Mengingat ini merupakan waktu-waktu penting mendekati perayaan Natal dan Tahun Baru 2024.
"Nggak ada sih. Masih belum terlalu signifikan kenaikannya, dan masih terkendali," ujarnya.
Hal ini diperkuat dengan Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati yang mengatakan, semua peraturan di angkutan umum masih bersifat imbauan dan belum ada protokol khusus yang menjadi kewajiban bagi para pelaku perjalanan.
"Sekali lagi kalau soal isu-isu kesehatan, kami akan merujuk pada Kementerian Kesehatan atau leading sector. Sampai saat ini belum ada protokol baru untuk pelaku perjalanan masih yang ada sekarang, jadi sifatnya masih imbauan," tuturnya.
Baca juga: Minat Masyarakat di Jabar Punya Kendaraan Pribadi Meningkat Paska Pandemi Covid-19
Stok Vaksi Capai 4,1 Juta Namun Masih Minim Cakupan
Selain itu, Dante juga memastikan stok vaksin saat ini masih dalam batas aman, dimana terdapat sekitar 4,1 juta vaksi.
"Sekarang kita masih punya 4,1 juta vaksin. Masih bisa dipakai," ujarnya.
Namun disisi lain, Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengungkapkan target pemberian dosis satu sampai empat usia 18 tahun ke atas di DKI Jakarta, saat ini cakupan dosis empat baru tercapai 10 persen.
"Dari sekitar 8,4 juta orang target pemberian dosis satu sampai empat usia 18 tahun ke atas di DKI Jakarta, saat ini cakupan dosis empat baru tercapai 10 persen," ujarnya dikutip dalam keterangannya, Selasa (12/12/2023).
Baca juga: Larangan Bukber Untuk ASN Karena Covid-19, Bagaimana dengan Masyarakat Umum?
Dosis Vaksin yang Bisa Dijangkau

Mengutip Kompas.com, Sesuai dengan ketentuan, masyarakat tidak perlu mengulang apabila jedanya sudah terlalu lama dari vaksinasi terakhir.
"Bisa langsung dilanjutkan untuk dosis berikutnya. Jeda dosis satu ke dosis dua (satu bulan), dosis dua ke dosis tiga (tiga bulan), dosis tiga ke dosis empat (enam bulan)," imbuh Ngabila.
Selain itu, masyarakat juga tak perlu khawatir merek vaksin berbeda karena sudah sesuai dengan anjuran SE Kemenkes RI Tanggal 22 Mei 2023.
Ngabila menuturkan, saat ini vaksin yang tersedia dosis satu sampai empat, merk vaksin INAVAC.
"Vaksin (INAVAC dari) dalam negeri, halal, kandungannya inactivated virus seperti merk sinovac," ujarnya.
Namun vaksin tersebut belum bisa diberikan untuk usia di bawah 18 tahun, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Baca juga: Saat Mudik Lebaran 2023, Pemerintah Melonggarkan Intervensi Terkait Covid-19
Ngabila memastikan faskes DKI Jakarta bisa menyuntikkan vaksin tersebut untuk warga seluruh KTP Indonesia.
Lokasi vaksinasi dapat dilakukan di RSUD Tarakan Senin-Sabtu pukul 08.00-12.00 WIB, Klinik Balaikota DKI Jakarta pada Senin-Jumat pukul 13.00-16.00 WIB, dan seluruh Puskesmas Kecamatan DKI Jakarta pada jam kerja.
Adapun pemberian vaksinasi berguna untuk meningkatkan kembali antibodi dalam tubuh dan memperpanjang perlindungan dari keparahan maupun kematian akibat infeksi COVID-19.
Sebab, seiring berjalannya waktu, daya tahan tubuh atau titer antibodi kekebalan COVID-19 dari vaksin mulai mengalami penurunan terutama setelah 6 hingga 12 bulan.
Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin mendesak masyarakat Indonesia untuk melakukan perlindungan ganda untuk mendapatkan vaksinasi dan mengikuti protokol kesehatan sebagai respons terhadap peningkatan infeksi COVID-19 terbaru di Singapura.
Ia berpesan kepada masyarakat yang belum mendapatkan dosis booster Covid-19 agar segera mendapatkan vaksinasi di fasilitas kesehatan terdekat.
Baca juga: Akhir Tahun, Mobilitas Masyarakat Meningkat, Kemenkes: PPKM Dicabut Bukan Berarti Covid-19 Tak Ada
Data Kasus Inveksi Covid-19 Terbaru

Data infeksi emerging Kementerian Kesehatan menunjukkan kasus Covid-19 di RI meningkat tajam sejak akhir Oktober 2023. Pada periode 1-26 Oktober, jumlah kasus tercatat 230 sementara angkanya melonjak 54 persen menjadi 355 pada 1-26 November 2023.
Tercatat, ada 271 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dalam sepekan terakhir.
Pada periode 27 November sampai 3 Desember 2023, dilaporkan ada 80 warga terkonfirmasi positif Covid-19.
Dari seluruh pasien Covid-19 saat ini, sebanyak 90 persen di antaranya bergejala ringan dan menjalani isolasi mandiri.
Kenaikan ini diperkirakan sejalan dengan masuknya varian Eris atau EG.5 dan EG.2.
Baca juga: Puluhan Makam Pasien Covid-19 di TPU Aisha Rashida Kota Tasik Amblas, Ini Penyebabnya
Kasus Covid-19 di Jabar
Saat ini tercatat 80-an kasus tersebar di 27 kabupaten/kota, termasuk di Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Pangandaran.
Kepala Dinas Kesehatan Jabar Vini Adiani Dewi mengatakan pihaknya telah menyebarkan surat edaran (SE) kepada dinas kesehatan kabupaten/kota, rumah sakit, puskesmas, klinik maupun laboratorium kesehatan yang ada di daerah.
"Tanggal 11 Desember kita langsung kirim surat edaran untuk kesiagaan seluruh faskes yang ada guna menyiapkan tenaga kesehatan maupun peralatan medisnya," ujar Vini di Bandung, Selasa (12/12/2023).
SE yang dikirim Dinas Kesehatan Jabar sebagai respons cepat dari SE Kementerian Kesehatan tanggal 8 Desember tentang peningkatan kewaspadaan penyebaran COVID-19 di beberapa negara Asia Tenggara termasuk Indonesia.
"Kita respons cepat hal itu dengan segera mengirim surat edaran ke seluruh pemangku kepentingan di Jabar," tambahnya.
Dalam SE Dinkes Jabar tersebut ada empat poin penting yang harus diperhatikan, mulai dari kesiagaan dan perlindungan tenaga kesehatan, layanan vaksinasi, imbauan penerapan protokol kesehatan serta keharusan rumah sakit menyediakan 10 persen ruang isolasi.
"Yang pertama tentunya perlindungan bagi tenaga kesehatan karena mereka yang paling rentan berinteraksi dengan pasien. Saya meminta mereka segera divaksin terlebih dahulu," kata Vini.
Pemda Provinsi Jabar juga mengimbau masyarakat untuk tidak panik, tetapi tetap menerapkan protokol kesehatan terutama yang bepergian.(*)
Diolah dari artikel Kompas.com
Simak berita update Tribunpriangan.com lainnya di : Google News
87 Kasus Covid Varian Baru di Jabar, Bey Machmudin: Merasa Flu Segera ke Rumah Sakit |
![]() |
---|
Industri Asuransi Kembali Bergairah Pasca Pandemi Covid-19 |
![]() |
---|
Selain karena Pandemi Covid-19, K3S Pangandaran Duga Siswa SMP Tidak Bisa Membaca Sebab Butuh Ini |
![]() |
---|
Larangan Bukber Untuk ASN Karena Covid-19, Bagaimana dengan Masyarakat Umum? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.