Perang Israel vs Hamas

Siapa Israa Jaabis, Wanita Palestina yang Turut Dibebaskan Israel Pada Hari Ke-2 Gencatan Senjata

Israa Jaabis adalah seorang tahanan warga Yerusalem yang ditahan Israel pada 2015 dalam kondisi luka bakar hingga 60 persen

Editor: Machmud Mubarok
Istimewa/Risalah Amar
Israa Jaabis adalah seorang tahanan warga Yerusalem dari desa Jabal Mukaber, selatan Yerusalem, yang dibebaskan Israel pada hari kedua gencatan senjata dan bisa bertemu kembali dengan keluarganya, 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Siapakah Israa Jaabis yang namanya disebut-sebut di antara narapidana wanita yang dijadwalkan dibebaskan malam ini?

Dihimpun dari berbagai sumber, Israa Jaabis adalah seorang tahanan warga Yerusalem dari desa Jabal Mukaber, selatan Yerusalem. Dia lahir pada tahun 1986. Dia memegang kartu identitas Yerusalem.

Dia sudah menikah dan memiliki seorang anak bernama Mu'tasem. Suaminya memiliki kartu identitas Palestina yang tidak memungkinkan dia memasuki Yerusalem kecuali dengan izin khusus.

Pada tahun 2008, Israa mengajukan permohonan penyatuan dengan suaminya, namun permintaannya ditolak beberapa kali meskipun ia telah membayar biayanya.

Pada tanggal 11 Oktober 2015, ketika Israa kembali dari kota Jericho ke Yerusalem, dekat pos pemeriksaan Al-Zaeem, mobilnya mogok, sehingga pasukan Israel menembaki mobil tersebut.

Baca juga: Hamas Akan Bebaskan 14 Sandera Israel, Anak Buah Netanyahu Lepas 42 Tahanan Palestina

Hal itu menyebabkan ledakan bahan bakar, dan terjadinya kebakaran besar, sesuai dengan apa yang dilaporkan keluarganya mengenai detail kejadian tersebut.

Akibatnya, Israa menderita luka bakar mulai dari derajat satu sampai derajat tiga, mempengaruhi 50 persen sampai 60 persen tubuhnya, dia kehilangan semua jari di tangannya, wajahnya rusak, telinganya menggantung di kepala, dan dia kehilangan kemampuannya untuk mengangkat tangan akibat perlengketan kulit di berbagai area.

Sabtu 25 November 2023 adalah saat membahagiakan karena Israa Jaabis menjadi tahanan yang ditukar kebebasannya dengan sandera warga Israel.

Ia pun bertemu kembali dengan keluarga dan anaknya, Moatasem, setelah 8 tahun disandera.

Beberapa tahanan perempuan yang dibebaskan dalam kesepakatan pertukaran saat ini:

1. Shorouk Dwayyat (36 tahun) |

Seorang pemukim Israel melepas jilbab Dwayyat pada tahun 2015, dan ketika dia melawan, dia menembakkan 4 peluru. Itu yang menyebabkan luka serius padanya.

- Tuduhan yang dituduhkan: percobaan pembunuhan terhadap seorang pemukim Israel.
- Masa hukuman: 16 tahun.

2. Nofa Hammad (16 tahun)

Dia dianggap sebagai tahanan Palestina termuda di penjara Israel. Pasukan penjajah menangkapnya pada usia 14 tahun dari sekolahnya di lingkungan Sheikh Jarrah, dan dia menjadi sasaran pelecehan dan intimidasi selama penyelidikan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved