Aktivis Garut Tewas Dianiaya

Kisah Perjalanan Hidup Panji sebagai Aktivis Kemanusiaan Asal Garut, Tewas usai Dianiaya Geng Motor

Panji adalah seorang aktivis kemanusiaan dari Siaga Bencana (SIGAB) Jam'iyyah Persatuan Islam (Persis) Garut.

Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari
Ratusan orang mengiringi pemakaman jenazah Panji Nurhakim di Kampung Situgede, Desa Situgede, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (15/10/2023). Korban merupakan aktivis kemanusiaan di Garut yang meninggal dunia setelah dianiaya geng motor. 

Ena pun menceritakan kisah perjalanan hidup Panji yang bergabung sebagai aktivis kemanusiaan.

Baca juga: Sosok Panji Nurhakim Aktivis Garut yang Meninggal Dianiaya OTK, Sempat Ikut Pengajian Malam Minggu

Ena bercerita, Panji mulai bergabung dengan SIGAB Persis melalui training yang diikutinya pada tahun 2018. Sejak saat itu dia mulai aktif sebagai aktivis kemanusiaan.

Sebelumnya, Panji merupakan sosok yang banyak bersilaturahmi dengan berbagai komunitas, salah satunya komunitas motor.

Jejaring itulah yang kemudian banyak membantu Panji dalam menjalankan tugas kemanusiaannya di berbagai daerah, khususnya di Jawa Barat.

"Sama anak komunitas motor itu juga bergaul apalagi di lingkungan GBR termasuk seniman, senior dan itu ternyata jadi salah satu ajalnya beliau," ucap Ena.

Baca juga: Pesta Rakyat Pegadaian 2023 di Garut, UMKM Untung, Warga Bugar dan Bahagia

"Di antara komunitas motor itu ada sedikit friksi, ada gesekan sedikit dan Panji berniat menengahi menyelesaikan, itu tugas mulia Panji," lanjut Ena.

Ena menjelaskan, semasa hidupnya Panji merupakan sosok yang selalu mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri, bahkan istri dan anaknya juga sering ditinggalkannya demi tugas kemanusiaan.

Sejak 2018, Panji menurutnya telah menyelesaikan tugas yang diberikan PD Persis Garut dengan baik, mulai dari menyelesaikan masjid, pembangunan rumah dan terakhir ditugaskan menyelesaikan pembangunan masjid di Cigenang, Cianjur.

"Panji adalah pahlawan kemanusiaan. Di akhir hayatnya dia meninggal dengan mulia," ungkapnya.

Baca juga: Kaesang Pangarep Berkunjung ke Swiss Van Java, DPD PSI Garut: Ini Booster Bagi Kami

Atas kematian aktivis kemanusiaan itu, polisi telah menangkap empat orang pelaku penganiayaan, keempatnya kini sudah mendekam di sel Mapolres Garut.

"Para pelaku yang merupakan anggota geng motor XTC menganiaya korban dengan menggunakan senjata tajam sekitar pukul 01.30 WIB," ujar Kapolres Garut, AKBP Rohman Yonky, melalui keterangan resmi.

Panji mengalami luka tusuk di kepala dan punggung usai dianiaya.

Keempat pelaku yang berhasil diringkus polisi adalah AA (43), US (41), RS (20), dan AMA (18).

Peristiwa naas itu terjadi pada Minggu (15/10/2023) dini hari.

"Dari hasil pemeriksaan, pelaku AA adalah yang membacok kepala dan punggung korban. Sedangkan US menusuk punggung korban. RS dan AMA yang membawa senjata tajam," ucap Rohman. (*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved