TPA Purbahayu Pangandaran Terbakar, Pendapatan Pemulung Berkurang

TPA Purbahayu Pangandaran Terbakar, Pendapatan Pemulung Berkurang akibat terwebut

Penulis: Padna | Editor: ferri amiril
Tribun Jabar/Padna
Kondisi kepulan asap di lokasi kebakaran TPA Purbahayu Pangandaran, Senin (09/10/2023). 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Pangandaran, Padna

 

TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Purbahayu mengalami kebakaran hebat, pendapatan sejumlah pemulung di lokasi TPA menjadi berkurang.

Hal itu disampaikan Turiem (55) satu pemulung sampah warga di Desa Purbahayu Kecamatan/Kabupaten Pangandaran.

Turiem sendiri sudah ada sekitar 15 tahun menjadi pemulung sampah di TPA Purbahayu untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga sehari hari.

Turiem memanfaatkan sampah-sampah yang bernilai ekonomis dan menjual ke bakul-bakul sampah yang berada di wilayah Pangandaran. 

Namun, setelah TPA Purbahayu mengalami kebakaran hebat pada Jum'at (6/10/2023) malam sampai Senin (9/10/2023) ini, pendapatan Turiem jadi berkurang.

"Ya, pendapatan jadi kurang. Karena, banyak rongsok (sampah bernilai ekonomis) yang terbakar," ujar Turiem kepada sejumlah wartawan disela sela aktivitasnya di TPA Purbahayu, Senin (9/10/2023) pagi.

Selain itu, banyak sampah yang diangkut mobil langsung dibuang ke bawah yang lokasinya cukup curam.

"Biasanya, dalam satu Minggu saya bisa dapat uang Rp 400 ribu sampai Rp 600 ribu. Karena kebakaran, sekarang kayaknya enggak bisa dapat segitu," katanya.

Sementara jenis sampah yang dipungut, dikumpulkan dan kemudian dijual itu yaitu jenis sampah plastik, kertas bekas, kardus, botol plastik dan jenis rongsok lainnya. 

"Kalau harganya beda-beda, tergantung jenisnya. Ada yang Rp 2 ribu perkilogram dan ada juga yang dibawahnya," ucap Turiem.(*)

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved