Fenomena Super Blue Moon Terlihat Sebentar di Langit Tasikmalaya, Akan Datang Lagi Tahun 2037

Super Blue Moon ini sempat terlihat sebentar di langit Tasikmalaya sekitar pukul 23.00 WIB, namun setelah itu tertutup kembali oleh lapisan awan hitam

Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Machmud Mubarok
Istimewa
Rabu 30 Agustus 2023 malam menjadi malam kemunculan fenomena bulan purnama biru super atau Super Blue Moon. 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Rabu 30 Agustus 2023 malam menjadi malam kemunculan fenomena bulan purnama biru super langka atau Super Blue Moon.

Super Blue Moon ini sempat terlihat sebentar di langit Tasikmalaya sekitar pukul 23.00 WIB, namun setelah itu tertutup kembali oleh lapisan awan hitam. 

Walau begitu, langit di sekitaran bulan terlihat lebih terang dibandingkan dengan langit di sebelah barat atau timur. 

Lalu mengapa fenomena ini dinamai Blue Moon atau bulan biru? Dilansir dari Space, fenomena Super Blue Moon merupakan istilah yang digunakan untuk menamai bulan purnama kedua yang terjadi dalam satu bulan.

Baca juga: Tayang Bersamaan The Moon, Film Korea Unofficial Operation Akan Dibintangi 2 Aktor Terbaik

Baca juga: Viral, Potret Matahari Terbit dan Bulan Tenggelam di Waktu Bersamaan di Puncak Papua, Ini Kata BRIN

Hal ini disebabkan karena siklus bulan membutuhkan waktu 29,5 hari untuk menyelesaikan satu siklusnya.

Oleh karena itu, secara teknis, ada 12,4 bulan purnama setiap 365 hari. Artinya, setiap 2,8 tahun rata-rata ada 13 fenomena bulan purnama dalam 12 bulan.

Sebelum fenomena Blue Moon tahun ini, terakhir kali peristiwa yang sama terjadi ipada 22 Agustus 2021, dan fenomena bulan purnama biru berikutnya akan terjadi pada 19 Agustus 2024.

Fenomena Blue Moon yang jatuh pada 30-31 Agustus 2023 ini, berbeda dengan yang terjadi dengan tahun sebelumnya. Sebab, bulan purnama biru kali ini disebut sebagai supermoon.

Alasannya, karena tepat di Agustus tahun ini, jarak bulan saaf purnama sangat dekat dengan Matahari.

Ini tak terlepas dari orbit Bulan yang berbentuk lonjong atau elips, yang ada saatnya bulan berada pada jarak yang jauh dari orbit Bumi (apogee), ada juga saat bulan berada sangat dekat dengan Bumi (perigee).

Bulan purnama besar ini dulunya dikenal dengan nama perigean, lalu istilah supermoon menjadi lebih populer sejak sekitar satu dekade yang lalu.

Super Blue Moon fenomena langka Meski pun fenomena supermoon bukan suatu kejadian yang sering terjadi, namun juga bukan suatu fenomena yang langka.

Sebab, supermoon bisa terjadi antara 2-5 kali dalam setahun. Faktanya, menurut NASA, hampir 25 persen dari semua bulan purnama adalah supermoon.

Lalu, mengapa fenomena bulan purnama kali ini disebut Super Blue Moon? Fenomena Super Blue Moon adalah gabungan antara Blue Moon (Bulan Biru) dan supermoon, yang ternyata lebih jarang terjadi.

Kendati ada kemungkinan terjadi dua fenomena bulan purnama biru super dalam satu bulan, namun aktu rata-rata di antara keduanya adalah 10 tahun.

Halaman
12
Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved