Polemik Ponpes Al Zaytun
Diminta Hadir ke Gedung Sate, Panji Gumilang Salat Jumat di Al Zaytun Indramayu, Ini Tausiyahnya
Pemimpin Ponpes Al Zaytun Indramayu, Panji Gumilang, diminta untuk datang ke Gedung Sate, Bandung, tapi hingga siang masih terlihat salat di Al Zaytun
Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Machmud Mubarok
TRIBUNPRIANGAN.COM, INDRAMAYU - Pemimpin Ponpes Al Zaytun Indramayu, Panji Gumilang, diminta untuk datang ke Gedung Sate, Bandung, untuk mengklarifikasi dan memberikan keterangan kepada Tim Investigasi MUI Pusat dan tim bentukan Pemprov Jabar, hari ini, Jumat (23/6/2023).
Belum diketahui kapan Panji Gumilang akan hadir di Gedung Sate. Hingga Jumat siang, Panji Gumilang masih berada di Ponpes Al Zaytun.
Ia ikut salat Jumat bersama eksponen dan santri Al Zaytun. Bahkan Panji Gumilang pun memberikan tausiah seperti biasa, walau singkat.
Dalam tausiahnya, Panji Gumilang mengingatkan jemaah bahwa bulan Juni ini adalah bulan Bung Karno.
"Sang Proklamator lahir di Bulan Juni, meninggal di bulan Juni, maka bisa dikatakan bulan Juni ini adalah bulan Bung Karno," kata Panji Gumilang.
Baca juga: Eks Pengikut Panji Gumilang Sebut Al-Zaytun Dirancang untuk Makar: Negara dalam Negara
Baca juga: Kemenag Ancam Bakal Bekukan Izin Operasional Ponpes Al-Zaytun, Jika Lakukan Hal Ini
Ia mengundang jemaah untuk hadir dalam Haul Bung Karno yang akan diadakan di Ponpes Al Zaytun, Sabtu 24 Juni 2023.
"53 tahun beliau telah wafat, maka untuk Juni ini kita mengadakan haul wafat yang ke-53 sang proklamator. Ini rencana sejak awal. Tidak tepat tanggalnya, tapi tepat bulannya. Haul daripada kewafatan sang Proklamator Bung Karno," kata Panji.
Apa acara dalam haul, lanjut Panji, akan diisi dengan zikir, baca dan khataman Alquran dengan jumlah 122 khatam plus 53 khatam.
"Saudara-saudara di luar Ma'had boleh datang. Ini pemberitahuan untuk haul. Syaratnya bawa Alquran, untuk khataman 175 kali. Ditambah baca Asmaul Husna sebanyak 122 putaran," ujar Panji Gumilang.
Sebagaimana diketahui, Panji Gumilang menyatakan bahwa dirinya adalah penganut Mazhab Bung Karno.
Sebelumnya diberitakan, Pimpinan Ponpes Al Zaytun Indramayu, Panji Gumilang dijadwalkan akan dipanggil Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Gedung Sate, Bandung, Jumat (23/6/2023).
Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Investigasi MUI Pusat, Prof Drs H Firdaus Syam kepada Tribuncirebon.com di Kantor Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Kamis (22/6/2023) malam.
Firdaus Syam menyampaikan, ada banyak hal yang akan ditanyakan MUI kepada Panji Gumilang.
Baca juga: Menguak Sosok Misteri Si Kumis dan 3 Bekingan Ponpes Al Zaytun yang Dipimpin Panji Gumilang
Terutama soal kontroversi yang viral di media sosial.
"Kami meminta kesediaan (Panji Gumilang) untuk hadir di Gedung Sate, Bandung," ujar dia.
Firdaus Syam menyampaikan, pihaknya meminta agar Panji Gumilang bisa kooperatif dan memenuhi panggilan tersebut.
Dengan harapan polemik yang hari ini terjadi bisa diselesaikan. Sehingga kondusifitas daerah bisa terjaga.
Di sisi lain, Firdaus Syam mengakui keekslusifan Al Zaytun. Tidak semua orang dapat mengakses ke sana, termasuk MUI.
Baca juga: Menguak Sosok Misteri Si Kumis dan 3 Bekingan Ponpes Al Zaytun yang Dipimpin Panji Gumilang
MUI sendiri diketahui juga kembali mengirim surat permintaan klarifikasi untuk kali kedua.
Mengingat, surat pertama pihak pesantren menolak dan meminta MUI menunggu klarifikasi hingga akhir tahun 2023.
"Tapi kan kita ingin ini cepat selesai, jangan sampai berlarut-larut dan membuat situasi tidak kondusif," ujar dia.
Baca juga: Menguak Sosok Misteri Si Kumis dan 3 Bekingan Ponpes Al Zaytun yang Dipimpin Panji Gumilang
Sementara itu, Sekretaris MUI Jabar, Rafani Achyar menambahkan, Panji Gumilang dijadwalkan ke Gedung Sate phari ini (23/6/2023) pukul 13.00 WIB.
Pihak Panji Gumilang pun diketahui sudah memberikan konfirmasi akan hadir.
"Hanya mungkin waktunya agak bergeser sedikit karena beliau mau jumatan dahulu di sini, setelah jumatan berangkat ke Bandung," ujar dia.
Baca juga: Menguak Sosok Misteri Si Kumis dan 3 Bekingan Ponpes Al Zaytun yang Dipimpin Panji Gumilang
Demo Anti Al Zaytun
Pada Kamis siang hingga sore sebelumnya, berlangsung aksi demo ribuan warga Indramayu yang tergabung dalam Forum Solidaritas Darma Ayu.
Seruan tangkap Panji Gumilang menggema saat aksi unjuk rasa di Ponpes Al Zaytun Indramayu, Kamis (22/6/2023).
Mereka ingin negara segera hadir menuntaskan masalah penyimpangan agama yang ada di Ponpes Al Zaytun Indramayu.
Baca juga: Menguak Sosok Misteri Si Kumis dan 3 Bekingan Ponpes Al Zaytun yang Dipimpin Panji Gumilang
Massa yang hari ini melakukan aksi berasal dari berbagai elemen masyarakat.
Mereka tergabung dalam Forum Solidaritas Dharma Ayu.
Tidak hanya warga masyarakat, beberapa ormas Islam juga ikut serta dalam melakukan aksi.
Aksi unjuk rasa ini diketahui juga tidak hanya diikuti oleh warga Indramayu saja. Melainkan dari berbagai daerah lainnya.
Baca juga: Menguak Sosok Misteri Si Kumis dan 3 Bekingan Ponpes Al Zaytun yang Dipimpin Panji Gumilang
"Tangkap Panji Gumilang," ujar salah seorang koordinator aksi, Hatta melalui pengeras suara.
Hatta menyampaikan, aksi unjuk rasa ini pihaknya membawa ribuan massa untuk mengepung Ponpes Al Zaytun.
Tuntutan massa tegas, kata dia, ingin Ponpes Al Zaytun dibubarkan.
"Dan yang kami inginkan Panji Gumilang agar cepat diadili," ujar dia.
Masih disampaikan Hatta, pihaknya tak gentar menghadapi Panji Gumilang dan pengikutnya.
Baca juga: Menguak Sosok Misteri Si Kumis dan 3 Bekingan Ponpes Al Zaytun yang Dipimpin Panji Gumilang
Massa bahkan mengancam akan terus melakukan aksi unjuk rasa sampai tuntutan mereka dipenuhi.
"Kalau tidak dipenuhi, kami akan terus datang ke sini," ujar dia.
Aksi unjuk rasa di Ponpes Al Zaytun Indramayu sempat terjadi kericuhan, Kamis (22/6/2023).
Pantauan Tribuncirebon.com, ada 2 orang massa aksi yang terlihat diamankan oleh polisi.
Hal tersebut berawal dari massa aksi dari Forum Solidaritas Dharma Ayu yang mencoba merangsek mendekat ke gerbang Ponpes Al Zaytun Indramayu.
Baca juga: Menguak Sosok Misteri Si Kumis dan 3 Bekingan Ponpes Al Zaytun yang Dipimpin Panji Gumilang
Namun, massa aksi tertahan oleh petugas polisi yang melakukan pencegahan. Mengingat, dari pihak ponpes juga menyiapkan massa aksi tandingan.
Kondisi semakin panas setelah salah satu koordinator aksi melalui pengeras suara meminta agar massa terus maju walau sudah berulang kali ditenangkan oleh petugas.
Karena usahanya tidak berhasil mendekat, dari arah belakang ada oknum yang melemparkan batu ke petugas polisi.
Guna menjaga kondusifitas, polisi mengamankan dua orang yang diduga adalah oknum pelemparan batu.
Baca juga: Menguak Sosok Misteri Si Kumis dan 3 Bekingan Ponpes Al Zaytun yang Dipimpin Panji Gumilang
Di sisi lain, suasana demo berangsur meredam seusai Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar mengumpulkan para koordinator lapangan aksi untuk melakukan negosiasi.
Kapolres Indramayu saat itu menjelaskan bahwa saat ini MUI Pusat sedang turun ke Indramayu untuk melakukan investigasi terhadap Ponpes Al Zaytun Indramayu.
Sementara perihal kejadian kericuhan, kata Kapolres Indramayu, hanya miss komunikasi di lapangan.
Adapun soal dua orang dari massa aksi yang dibawa, kata Kapolres, hanya untuk diverifikasi.
Baca juga: Menguak Sosok Misteri Si Kumis dan 3 Bekingan Ponpes Al Zaytun yang Dipimpin Panji Gumilang
"Pukul 15.15 WIB, demo selesai, semuanya berlangsung aman dan kondusif," ujar dia.
Demo Ponpes Al Zaytun Indramayu berakhir damai, Kamis (22/6/2023).
Pukul 15.15 WIB, massa aksi dari Forum Solidaritas Dharma Ayu bubar barisan dan meninggalkan lokasi demo.
Bubarnya massa aksi, diketahui seusai didapatnya kesepakatan antara koordinator lapangan dan pihak kepolisian.
Baca juga: Menguak Sosok Misteri Si Kumis dan 3 Bekingan Ponpes Al Zaytun yang Dipimpin Panji Gumilang
Untuk mencegah terjadinya situasi yang memanas, Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar berinisiatif mengumpulkan para koordinator aksi.
Dalam pertemuan itu, Kapolres Indramayu menawarkan negosiasi bahwa sekarang ini MUI Pusat sedang berada di Indramayu.
MUI akan melakukan investigasi soal Ponpes Al Zaytun Indramayu pada hari ini dan besok.
"Hari ini dan besok ada investigasi dari MUI Pusat, jadi kita lihat dulu hasil investigasi nanti," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.
Baca juga: Menguak Sosok Misteri Si Kumis dan 3 Bekingan Ponpes Al Zaytun yang Dipimpin Panji Gumilang
"Dan mereka sepakat bahwa kita akan menunggu hasil investigasi dari MUI tersebut," lanjut AKBP M Fahri Siregar.
Di sisi lain, AKBP M Fahri Siregar menjelaskan, dalam aksi tersebut polisi menjadi sahabat massa aksi.
Adapun alasan polisi melakukan penghalauan untuk mencegah terjadinya tindakan yang tidak diinginkan.
Mengingat, pihak pondok pesantren juga menyiapkan massa tandingan yang jumlahnya tidak kalah banyak.
"Tugas kami melakukan pengamanan, melindungi, dan mengayomi. Alhamdulillah 15.15 WIB, aksi sudah selesai," ujar dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.