2 Mahasiswa Polindra Hilang
Sukarto, Ayah Mahasiswa Polindra yang Hilang di Bendungan Karet Luapkan Emosi ke Panitia Rafting
Sukarto (57), ayah Lana datang ke lokasi pencarian di Bendungan Karet sempat luapkan emosi ke panitia rafting dari Mapala Polindra
TRIBUNPRIANGAN.COM, INDRAMAYU - Keluarga Muhammad Lana Wiratno, mahasiswa Polindra yang hilang tenggelam saat kegiatan rafting atau mengarungi sungai menggunakan perahu karet, langsung mendatangi lokasi kejadian di Sungai Cimanuk, sekitar Bendungan Karet Bangkir, Lohbener, Indramayu, Sabtu (8/11/2025).
Kedatangan keluarga bertujuan untuk memantau langsung proses pencarian yang hingga kini masih dilakukan oleh tim SAR gabungan.
Sukarto (57), ayah Lana, tampak hadir di lokasi bersama sejumlah anggota keluarga. Warga Desa Terusan, Kecamatan Sindang itu berharap anaknya segera ditemukan.
“Kami minta secepatnya petugas menemukan anak saya,” ujar Sukarto di lokasi dengan nada penuh harap, dilansir Kompas.com.
Dari raut wajahnya, Sukarto tampak tak bisa menyembunyikan rasa cemas dan sedih.
Ia bahkan sempat meluapkan emosinya kepada panitia kegiatan rafting dan menyesalkan peristiwa tersebut bisa terjadi.
Menurut Sukarto, keluarga sama sekali tidak mengetahui adanya kegiatan rafting yang diikuti oleh anaknya.
Baca juga: 7 Mahasiswa Politeknik Indramayu Tercebur Saat Susur Sungai di Bendungan Karet, 2 Orang Hilang
Lana, kata dia, baru pulang dari kegiatan manggang di Kuningan pada Jumat (7/11/2025) malam. Namun, keesokan paginya ia sudah tidak berada di rumah.
“Bilang ke mamahnya, katanya nanti pulangnya sore,” ujarnya lirih.
Sukarto mengaku terkejut saat mendapat kabar dari tetangga bahwa anaknya dilaporkan hilang tenggelam di sungai saat bermain perahu karet.
“Ikut main perahu karet itu gak ada izin atau apa ke saya. Waktu itu dia memang pernah sempat main begituan sama kawannya, tapi kalau yang sekarang saya juga kurang tahu bisa ikut kegiatan itu,” tuturnya.
Diketahui, total ada 7 mahasiswa Polindra yang mengikuti kegiatan rafting tersebut. Mereka tergabung dalam Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Polindra.
Kegiatan dimulai dari Desa Legok. Saat melintasi area Bendungan Karet Bangkir, perahu mereka terjebak dalam pusaran air hingga terbalik.
5 mahasiswa terlempar ke sungai, sementara dua lainnya masih berada di atas perahu. Sebagian berhasil diselamatkan warga dan tim penyelamat yang datang ke lokasi
5 mahasiswa yang berhasil selamat yakni Gelar, Heliyah, Nonik, Mus Ali, dan Fatir. Sementara 2 mahasiswa lainnya, Agung dan Muhammad Lana Wiratno, hingga kini masih belum ditemukan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/priangan/foto/bank/originals/Mahasiswa-Polindra-masih-hilang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.