Guru Ngaji Bejat di Garut
Korban Guru Ngaji Bejat di Garut Dites Infeksi Penyakit Menular, Begini Kata DPPKBPPPA
Korban Guru Ngaji Bejat di Garut Dites Infeksi Penyakit Menular, Begini Kata DPPKBPPPA
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNPRIANGAN.COM, GARUT - Pemerintah Kabupaten Garut melakukan pemeriksaan intensif terhadap 17 korban pelecehan oknum guru ngaji di Garut.
Pemeriksaan kesehatan telah dilakukan, salah satunya dengan mengambil sampel darah dan urine untuk memastikan para korban bebas dari infeksi penyakit menular seksual.
Pemkab Garut melalui Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) juga menyiapkan dokter khusus dan psikiater untuk memulihkan trauma korban.
Baca juga: MUI Sebut Guru Ngaji di Garut yang Cabuli Belasan Murid Adalah Ustaz Abal-abal
"Kemudian kami melakukan pendampingan kesehatan, telah kami lakukan visum, bekerja sama dengan dokter Husodo, kami sangat fasilitatif apa yang menimpa anak-anak korban di Kecamatan Samarang," ujar Kepala DPPKBPPPA Yayan Waryana saat jumpa pers di kantornya, Jumat (2/6/2023).
Menurutnya, pemeriksaan darah dan urine terhadap para korban dilakukan untuk mengetahui apakah mereka tidak tertular penyakit HIV.
Hal tersebut dilakukan lantaran perilaku menyimpang yang dilakukan pelaku terhadap korban memiliki konsekuensi terjadinya penularan penyakit seksual.
Baca juga: Oknum Guru Ngaji di Garut Mengaku Pernah Jadi Korban Kekerasan Seksual saat Kecil
"Untuk hasilnya kami belum bisa menyebutkan di sini, karena itu adalah hak dan kewenangan dari Polres," ucapnya.
"Jadi hasil visum dan tes urine itu langsung diserahkan ke Polres," lanjutnya.
Yayan menjelaskan, dari hasil pemantauannya selama beberapa waktu ini, kondisi para korban saat ini dalam keadaan sehat.
Baca juga: Cabuli Belasan Murid, Oknum Guru Ngaji di Garut Terancam 15 Tahun Penjara
Korban juga menurutnya tidak terlihat adanya kelainan atau gejala penyakit tertentu.
"Mudah-mudahan (sehat) nanti kita akan merapat ke Polres untuk memastikan, karena memang ini harus ditindak lanjuti kalau seandainya ada hasil positif terinfeksi karena harus segera (ditangani)," ungkapnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.