Breaking News

Suntikan Dana Rp 3 Juta untuk Honorer dan Guru Ngaji di Pangandaran Ternyata Hoaks

Viral beredar berita di beberapa media online yang menjelaskan Pemkab Pangandaran memberikan suntikan dana bonus tambahan sebesar Rp 3 juta

Editor: ferri amiril
istimewa
Suntikan dana untuk honorer dan guru ngaji ternyata hoaks 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Pangandaran, Padna

TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Viral beredar berita di beberapa media online yang menjelaskan Pemkab Pangandaran memberikan suntikan dana bonus tambahan sebesar Rp 3 juta per tahun kepada 1.800 tenaga honorer prioritas dan 7.000 guru ngaji.

Adanya suntikan dana berita tersebut, Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Pangandaran melakukan penelusuran dan menyatakan bahwa berita itu hoax.

Karena, berdasarkan informasi dari Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pangandaran Yayan Mulyana, terdapat tenaga honorer dengan kategori K2 dan nonkategori.

Guru honorer yang mendapatkan suntikan dana bonus merupakan guru honorer di sekolah negeri dengan keterangan berikut.

Pertama, Kategori K2 sejumlah 122 orang Rp 700 ribu per orang setiap per tahun.

Kedua, nonkategori sejumlah 1.284 orang Rp 300 ribu per orang setiap per tahun.

Sementara Kabid Pembinaan PAUD dan PNF di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pangandaran Undang Suhendar mengatakan, terdapat program dan berkaitan dengan guru ngaji di Disdikpora Pangandaran.

Yakni, honorarium guru ngaji sebanyak 7.000 orang sebesar Rp 100 ribu per orang setiap per bulan.

Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Komunikasi dan Statistik di Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kabupaten Pangandaran, Dudung Cahyadi menegaskan, dari dua sumber tersebut artinya tidak ada perencanaan tentang adanya bonus tambahan.

"Tidak ada, tidak ada perencanaan tentang adanya bonus tambahan sebesar Rp 3 juta setiap tahun. Baik itu untuk tenaga honorer K2 dan nonkategori serta guru ngaji di Kabupaten Pangandaran," ujar Dudung dihubungi Tribunjabar.id melalui WhatsApp, Sabtu (6/5/2023) siang.

Dengan adanya berita hoax tersebut, Ia mengimbau agar masyarakat tidak begitu saja percaya.

"Kita harus melihat narasumbernya itu siapa. Jangan makan berita mentah - mentah, untuk lebih jelasnya mending konfirmasi dengan dinas terkait." katanya.(*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved