Ramadan
Khutbah Jumat 14 April 2023: Tanda-tanda Lailatul Qadar
Khutbah Jumat: Tanda-tanda Lailatul Qadar Menurut Direktur Pusat Studi Masjid Istiqlal
Penulis: Gelar Aldi Sugiara | Editor: Gelar Aldi Sugiara
TRIBUNPRIANGAN.COM - Satu dari sekian banyaknya karunia Allah subhanahu wata'ala adalah menjadikan waktu dan tempat-tempat tertentu memiliki keistimewaan dan keutamaan dibanding lainnya.
Pada bulan Ramadan, terdapat malam yang memiliki keutamaan dan keistimewaan dibanding malam-malam lainnya, yaitu malam Lailatul Qadar.
Di malam Lailatul Qadar umat muslim berloma-lomba untuk mendekatan diri kepada-Nya dan meraih rahmat maghfiroh serta ampunan dari Allah subhanahu wata'ala.
Baca juga: Perkuat Ukhuwah Islamiah saat Ramadan, Warga di Tasikmalaya Gelar Doa Bersama
Rasullullah Shalallahu 'alaihi wa Sallam memberikan keteladanan kepada manusia melalui sabdanya yang disampaikan oleh Aisyah radhiallahu 'anha
كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا دخل العشر شد مئزره، و أحيا ليليه، و أيقظ أهله. (البخاري و مسلم).
Artinya: "Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam apabila telah masuk sepuluh terakhir bulan Ramadhan beliau menguatkan sarungnnya (bersungguh-sungguh), menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya". (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Berdasarkan hadist di atas, dapat diketahui bahwasanya pada 10 malam terakhir Ramadan, Rasullullah Shalallahu 'alaihi wa Sallam meningkatkan intensitas ibadahnya, menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah kepada-Nya, dan membangunkan sanak keluarga untuk mengajak mereka dalam bertaqarrub kepada Allah subhanahu wata’ala.
Baca juga: Berikut Doa Yang Bisa Diamalkan di Hari Ke-22 Malam ke-23 Ramadan, Lengkap dengan Latin dan Artinya
Karena pada 10 malam terakhir Ramadan, Allah subhanahu wata’ala menyediakan malam dengan penuh keistimewaan yaitu Lailatul Qadar.
Keistimewaan Lailatul Qadar yaitu nilainya melebihi ibadah selama 83 tahun 4 bulan dari hari-hari lainnya, dikutip dari Istiqlal.or.id.
Para ulama berusaha untuk mencari malam tersebut. Rasullullah Shalallahu 'alaihi wa Sallam memberi isyarat dalam sabdanya,
تَحَرَّوْا وفي رواية : الْتَمِسُوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ
Artinya: "Carilah malam lailatul qadar di (malam ganjil) pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan." (HR Bukhari dan Muslim)
Baca juga: Ini Bacaan Doa Puasa Hari ke-21 Ramadan yang Bisa Dipanjatkan, Minta Diajuhkan dari Godaan Setan
Berdasarkan hadist di atas, ada yang menduga bahwa malam yang dimaksud adalah malam ke-21, 23.
Al-Imam as-Syafi'i juga mengemukakan bahwa dalam malam ganjil pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan ada yang menduga malam itu terjadi di malam ke-27.
Bahkan banyak di negara muslim diselenggarakan ihtifal ilailatil qadar setiap malam ke-27. Khotmil quran di Masjidil Haram dilakukan di malam ke-27.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.