Pria Dibuang Lalu Tewas

Dewan Sumedang Desak Polisi Usut ODGj yang Dibuang Lalu Meninggal

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumedang mendorong Kepolisian Resor Sumedang menyelidiki peristiwa

|
Editor: ferri amiril
istimewa
Petugas BPBD Sumedang tengah mengevakuasi jenazah seorang pria ODGJ di Kampung Dano, Desa Rancamulya, Kecamatan Sumedang Utara, Sumedang, Senin (3/4/2023) dini hari. 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Kiki Andriana dari Sumedang

 

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumedang mendorong Kepolisian Resor Sumedang menyelidiki peristiwa meninggalnya Riki Nugraha (35) yang diduga dibuang oleh Yayasan Abadi Bina Mentari tempatnya dirawat karena keterbelakangan mental. 

Riki diduga dibuang dalam keadaan sakit dan tubuh yang sudah kurus kering pada 28 Maret 2023 hingga akhirnya ditemukan tak bernyawa pada Senin (3/4/2023). 

"Kami mendorong upaya tersebut supaya jelas. Kalau seperi saat ini yang berseliweran asumsi dan dugaan. Selidiki agar masyarakat juga merasa tenang dengan kejelasan itu," kata Anggota DPRD Sumedang, Fraksi PDIP, Fery Budianto, Minggu (9/4/2023). 

Dia mengatakan pihak Yayasan perlu dikonfirmasi oleh penyidik terkait dugaan pembuangan itu. Kalau benar dibuang akan bagaimana kaitannya dengan pidana, jikapun tidak, masyarakat akan lega. 

Namun, jika terbukti ada unsur pidana karena diduga membuang dan kemudian yang dibuang meninggal dunia, maka Fery mendesak agar dinas terkait menutup yayasan tersebut. 

Riki adalah warga Puskopad, Desa Gunung Manik, Kecamatan Tanjungsari. Dia sudah 3 bulan berada di Yayasan yang beralamat di Darmaraja itu. Yayasan sendiri kepada TribunJabar.id mengatakan bahwa pada Selasa (28/3/ 2023), Riki tidak ada di panti. Yayasan menyebutnya kabur. 

Namun, Yayasan tidak melaporkan kehilangan orang itu ke kepolisian. Yang diberi laporan hanya sebatas Dinas Sosial. Dinas pun menampik dan berkata bahwa pihaknya tidak menerima laporan secara resmi. 

"Kalau sampai ada unsur pidana, tutup," kata Fery. 

Selain menutup tempat itu jika terbukti pidana, Fery juga mendesak agar dinas terkait memeriksa yayasan-yayasan serupa di Sumedang untuk mencegah hal serupa terjadi. 

"Kalau kabur terus meninggal dunia dampaknya sebatas keluarga dan yayasan. Tapi kalau kabur lalu membuat orang lain celaka, itu bahaya bukan?" katanya.(*)

 

 

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved