Warga Puskopad Laporkan Kejanggalan ODGJ yang Meninggal di Sumedang

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Sumedang, Kiki Andriana 

TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - Kejanggalan-kejanggalan pada peristiwa meninggalnya Riki Nugraha (35) warga perumahan Puskopad, Desa Gunung Manik, Kecamatan Tanjungsari berakhir di kantor polisi. 

Warga Puskopad yang merupakan pengurus RT, orang tua asuh Riki, dan tetangganya melapor ke Mapolres Sumedang, Senin (10/4/2023). 

Riki adalah pria berketerbelangakan mental. Dia tiga bulan tinggal di Yayasan Abadi Bina Mentari di Kecamatan Darmaraja. Namun, pada Selasa (28/3/2023), Riki dinyatakan kabur oleh yayasan. 

Pada waktu yang sama, belasan saksi melihatnya diturunkan dari sebuah mobil bertuliskan "ODGJ" yang merupakan singkatan dari Orang Dengan Gangguan Jiwa. Riki diturunkan di dekat Jembatan Dano, Sumedang Utara. Lima hari kemudian Riki meninggal dunia. 

"Kami perwakilan warga Puskopad melaporkan terkait meninggalnya Riki Nugraha. Kami telah diterima oleh Unit Tipiter Reskrim Sumedang," kata 

Asep Suryana (53) warga Puskopad saat diwawancara TribunJabar.id di Mapolres Sumedang. 

Dia mengatakan semua warga yang peduli kepada RIki berharap kasus tersebut diselesaikan secara tuntas dan secara hukum. 

Kejanggalan yang dipersoalkan di antaranya adalah dugaan pembuangan itu. Kemudian, jika dinyatakan kabur, tak ada laporan kepada warga, padahal warga setiap bulan membayar Rp1 juta kepada yayasan untuk perawatan Riki dan tentu termasuk fasilitas mendapatkan informasi mengenai kondisi Riki. 

"Kondisi fisiknya (ketika meninggal dunia) kelihatan kurus, berbeda saat pertama kali dibawa ke Yayasan," katanya.(*)