Merasakan Kekecewaan Mendalam Timnas U-20, Pemuda di Pangandaran Bagikan Pita Hitam

Piala Dunia U-20 tahun 2023 batal di Indonesia, sejumlah pemuda di Pangandaran membagikan pita hitam.

Editor: ferri amiril
tribunpriangan.com/padna
Saat sejumlah pemuda di Pangandaran menggelar aksi damai Pita Hitam untuk Timnas dan Piala Dunia U-20 

Laporan Kontributor TribunPriangan.com Pangandaran, Padna

TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Piala Dunia U-20 tahun 2023 batal di Indonesia, sejumlah pemuda di Pangandaran membagikan pita hitam.

Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk kekecewaan batalnya Indonesia menjadi tuan rumah pada Piala Dunia U-20.

Mereka, membagikan sejumlah pita hitam kepada warga di Jalan Parigi, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Minggu (2/4/2023).

Koordinator aksi, Tian Kadarisman mengatakan, bahwa Ia bersama sejumlah pemuda lainnya mengaku kecewa dengan batalnya Piala Dunia  U-20 di Indonesia.

Ia menduga, batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia akibat adanya unsur politik di Indonesia.

"Jelas, kita sangat kecewa karena agenda besar berskala Internasional gagal digelar di negara kita," ujar Tian kepada sejumlah wartawan seusai aksinya, Minggu (2/4/2023) siang.

"Kapan lagi kita nonton Piala Dunia di negeri sendiri, apalagi persiapan mulai dari stadion yang digunakan sudah menuju sempurna," katanya.

Selain itu, para penggawa timnas muda Indonesia juga dikabarkan sudah persiapan penuh tanpa ada keraguan.

Menurutnya, soal banyak pihak yang menolak Israel datang ke Piala Dunia U-20 di Indonesia itu hanya mementingkan eksistensi dari pada esensi.

Dicabutnya status Indonesia sebagai tuan rumah, tentu berdampak terhadap pemain muda timnas yang ingin merasakan atmosfer di kasta tertinggi sepakbola.

"Kan, masih banyak pemain muda yang ingin berkembang dan ingin menunjukkan untuk membanggakan Indonesia. Efeknya, kan, ke bibit muda kita," katanya.

Selain itu, bisa membuat sepak bola Indonesia dikucilkan dan mengubur banyak harapan masa depan anak-anak muda yang menaruh cita-cita olahraga sepakbola.

Untuk itu, Ia bersama pemuda lainnya akan tetap mendukung langkah Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk segera menyelesaikan persoalan tersebut.

"Mudah mudahan, kedepan persepakbolaan kita, tidak dipolitisasikan kembali dalam ajang perhelatan Nasional Internasional."

"Kita juga optimistis, Indonesia bisa menjadi negara sepak bola yang bisa menjadi pertimbangan dunia," ucap Tian.(*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved