PENTING, Berikut Tips dan Tata Cara Berhubungan Badan untuk Pasutri di Bulan Ramadhan

TRIBUNPRIANGAN.COM- Bagi pasangan suami-istri (pasutri), hubungan badan selama bulan Ramadhan memiliki ketentuan-ketentuan tersendiri.

Mulai dari waktu subuh hingga magrib, pada siang hari atau ketika menjalankan puasa, hubungan badan termasuk perbuatan berdosa dan membatalkan puasa.

Mereka yang melakukan hubungan suami-istri pada siang hari saat melaksanakan ibadah puasa Ramadhan diharuskan membayar kafarat atau denda yang berat.

Baca juga: Bagaimana Hukum Berhubungan Badan saat Bulan Ramadan, Batalkah Puasanya? Ini Penjelasannya

Melansir video di kanal YouTube Belajar islam indah yang diunggah pada 11 April 2022, ada tiga opsi pembayaran kafarat sesuai dengan hukum dalam Fikih Islam.

Pertama yakni memerdekakan budak, berpuasa dua bulan berturut-turut, atau memberi makan 60 orang miskin, masing-masing sebanyak 0,6 kg beras).

Hubungan badan suami-istri selama bulan Ramadhan hanya diperbolehkan pada malam hari, yakni pada waktu setelah matahari tenggelam hingga terbitnya fajar atau waktu subuh.

Baca juga: Bacaan Doa Sebelum dan Sesudah Berhubungan Badan untuk Pasangan Suami Istri, Lengkap Beserta Artinya

Namun ada beberapa tips dan tata cara berhubungan suami istri di bulan Ramadhan.

Mengenai tips dan tata caranya banyak sebagian orang yang tidak mengerti.

Dalam sebuah video di YouTube Belajar islam indah menjelaskan tips dan tata caranya.

Baca juga: Bacaan Doa Sebelum dan Sesudah Berhubungan Badan untuk Pasangan Suami Istri, Lengkap Beserta Artinya

Sebelumnya dijelaskan bahwa berhubungan suami istri bagi pasangan yang sudah menikah adalah ibadah.

Hubungan badan suami istri sebaiknya dilakukan dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Kendati demikian melakukan hubungan badan suami istri pada hari biasa juga tetap dianjurkan mengikuti sunah Nabi Muhammad SAW.

Baca juga: Bagaimana Hukum Berhubungan Badan saat Bulan Ramadan, Batalkah Puasanya? Ini Penjelasannya

Tips pertama berhubungan suami istri di bulan Ramadhan adalah lakukan dalam keadaan tubuh segar dan harum.

Dianjurkan memakai wewangian dan tidak dalam keadaan kotor.

Anjuran ini berdasarkan dari hadis yang diriwayatkan dari Ibrahim bin Muhammad bin al-Muntasyir yang bertanya pada Aisyah tentang pandangan Ibnu Umar.