Komitmen Kembangkan UMKM, BSI akan Salurkan KUR Lebih dari Rp1 Triliun di Jawa Barat pada 2023

Komitmen Kembangkan UMKM, BSI akan Salurkan KUR Lebih dari Rp1 Triliun di Jawa Barat pada 2023

Penulis: Nappisah | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris_
Presiden Joko Widodo berdialog dengan para petani dan pelaku koperasi di Kopontren Al-Ittifaq, kecamatan Rancabali, kabupaten Bandung Jawa Barat, Senin (6/3/2023). 

Laporan Wartawan TribunJabar, Nappisah

TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus mengoptimalkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memperkuat peran dalam pengembangan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Tanah Air.

Upaya itu dengan menyalurkan KUR lebih dari Rp1 triliun di wilayah Jawa Barat pada 2023.

Direktur Retail Banking BSI Ngatari mengatakan, sebesar 62 persen KUR disalurkan untuk sektor perdagangan di Jawa Barat pada tahun 2022.

Baca juga: Dorong Islamic Ecosystem, Peserta Talenta Wirausaha BSI 2023 Diperluas Hingga Pesantren

Kemudian sebesar 10 persen disalurkan untuk sektor pertanian/perikanan/perkebunan dan sebesar 7 persen ke industri pengolahan, 1 persen lainnya disalurkan di sektor lainnya.

“BSI berkomitmen untuk terus membantu masyarakat Jawa Barat dalam meningkatkan dan mendorong roda perekonomian, khususnya di sektor UMKM guna menaikkan taraf hidup," ujar Ngatari, dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (7/3/2023).

“Kami juga memberikan pendampingan, edukasi keuangan dan kepastian offtaker kepada para petani yang menjadi mitra Ponpes Al-Ittifaq. Mudah-mudahan, melalui penyaluran KUR ini, tingkat kesejahteraan ekonomi para petani dapat lebih baik ke depannya," ujar Ngatari.

Baca juga: Bos BSI Beberkan Ide Usaha Sederhana Modal Kecil yang Tetap Cuan Meski Terjadi Resesi

Secara nasional, BSI pada tahun ini menyediakan KUR sebesar Rp 14 triliun di 38 provinsi di Indonesia.

BSI membukukan kinerja yang impresif sepanjang 2022 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp4,26 triliun.

Pertumbuhan laba perseroan diiringi dengan meningkatnya aset BSI yang saat ini mencapai Rp305,73 triliun, tumbuh 15,24 persen secara year on year.

Baca juga: Kuota Haji Indonesia 2023 Bertambah, BSI Siap Tingkatkan Layanan Prima Bagi Nasabah Calon Jamaah

Selain itu juga ditopang oleh pertumbuhan bisnis yang sehat dari segmen retail dan wholesale, serta didukung oleh peningkatan dana murah, kualitas pembiayaan yang baik, efisiensi dan efektivitas biaya dan fee based income (FBI).

Hingga Desember 2022, total pembiayaan BSI mencapai Rp207,70 triliun dengan porsi pembiayaan yang didominasi oleh pembiayaan konsumer sebesar Rp 106,40 triliun, tumbuh 25,94 persen secara yoy.

Selain itu, pembiayaan wholesale sebesar Rp 57,18 triliun atau tumbuh 15,80 persen secara yoy dan pembiayaan mikro yang mencapai Rp 18,74 triliun, tumbuh 32,71 persen secara yoy.

Baca juga: BSI Perkirakan Pertumbuhan Indonesia pada 2023 Berada di Level 5,04 Persen

BSI terus menyasar nasabah - nasabah yang memiliki asset pertama, berpenghasilan tetap dan wirausaha.

Pada 2022, BSI mencatat segmen pembiayaan konsumer (Griya, Oto, Multiguna) tumbuh melesat.

Begitupula dengan wholesale berfokus pada pembiayaan sindikasi dan kolaborasi dengan Pemerintah, dan pembiayaan mikro berfokus pada penyaluran pembiayaan UMKM, KUR dan kolaborasi dengan berbagai lembaga pemerintah. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved