Tujuan BSI Perkuat Bisnis Payroll, Guna Optimalkan Pengelolaan Bagi Hasil
Menurut Direktur Retail Banking BSI, Ngatari, layanan payroll mampu mengoptimalkan pengelolaan bagi hasil.
Penulis: Nappisah | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Laporan Wartawan TribunJabar, Nappisah
TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus mengoptimalkan layanan payroll guna mendorong peningkatan dana murah.
Layanan Payroll di BSI terkoneksi dengan sistem cash management yang dapat digunakan perusahaan untuk mengelola keuangan secara efektif dan efisien.
Menurut Direktur Retail Banking BSI, Ngatari, layanan payroll mampu mengoptimalkan pengelolaan bagi hasil.
Dia menilai, langkah tersebut dinilai efektif dan sesuai dengan target perseroan untuk meningkatkan customer based di tahun ini.
Baca juga: Ternyata Ini Keunggulan Tabungan Easy Wadiah dan Tabungan Haji, Favorit Menabung di BSI
“Mudah-mudahan fokus kami dalam menggarap bisnis payroll ini dapat memperkuat likuiditas Perseroan, melengkapi produk tabungan wadiah yang memiliki impact cost of fund yang rendah dan juga menguntungkan nasabah karena tidak adanya biaya administrasi bulanan,” kata Ngatari, Jumat (7/12/2023).
Lebih lanjut, dari sisi korporasi, kata dia, dengan adanya strategi ini, perusahaan yang menjadi nasabah juga dapat meningkatkan efisensi, terutama untuk mengatur jadwal pembayaran dan transaksi bisnis melalui layanan cash management korporat.
Dengan demikian, cashflow perusahaan dapat dikelola dengan baik.
Baca juga: Transaksi via BSI Mobile Capai 140 Juta hingga Mei 2023, Fitur Ziswaf Jadi Transaksi Tertinggi
Salah satu upaya yang dilakukan BSI untuk memperkuat bisnis payroll ini adalah melakukan penandatangan nota kesepahaman dengan PT Pelindo Jasa Maritim, salah satu subholding Pelindo Group.
“Kerja sama dengan Pelindo Group telah terjalin dengan baik dalam hal pemanfaatan jasa layanan perbankan syariah, cash management untuk memudahkan mengatur cashflow keuangan perusahaan, payroll, Host to Host (H2H) dan fasilitas pembiayaan pegawai,” katanya.
Hingga September 2023, tabungan bisnis menjadi salah satu enabler pertumbuhan dana perseroan dengan persentase pertumbuhan sebesar 134,41 persen.
Baca juga: BSI Gandeng Puluhan Ponpes di Kawasan Purwasuka untuk Digitalisasi Pesantren
Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perseroan pun tercatat mencapai Rp262 triliun. Dari angka tersebut, komposisi dana murah berupa tabungan sebesar Rp115 triliun dan giro Rp42 triliun.
Dengan adanya payroll, lanjut Ngatari, nasabah juga dapat memanfaatkan pembiayaan BSI untuk kepemilikan rumah, kendaraan maupun untuk pembiayaan multiguna, emas dan juga UMKM. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.