PCNU Garut Tak Setuju Seruan Tak Membayar Pajak, Begini Alasannya

Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj menyebut akan

Editor: ferri amiril
zoom-inlihat foto PCNU Garut Tak Setuju Seruan Tak Membayar Pajak, Begini Alasannya
Kompas.com
Ilustrasi Uang (Kompas.com)

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari

 

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj menyebut akan mengajak warga NU untuk tidak membayar pajak.

Hal tersebut diungkapkannya usai mengunjungi David korban penganiayaan yang dilakukan oleh Mario, anak dari mantan pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo.

Said Aqil menyatakan dirinya akan menyerukan aksi tak bayar pajak bagi warga NU jika Rafael terbukti melakukan penyelewengan dana pajak.

Seruannya itu direspon oleh Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Garut, Jawa Barat, Deni Ranggajaya, ia menuturkan, pihaknya tidak setuju dengan seruan tersebut. 

Membayar pajak menurutnya merupakan kewajiban setiap warga negara untuk mencegah keterpurukan kondisi ekonomi.

Kalau untuk bersih bersih mafia pajak saya sangat setuju, tapi kalau untuk tidak bayar pajak, kami sangat tidak setuju. Pajak itu kewajiban warga negara, kalau tidak bayar pajak bagaimana nasib 

negara ini, bisa kolaps negara," ujarnya saat dihubungi Tribunjabar.id, Selasa (28/2/2023).

Ia menuturkan, warga NU di Indonesia jumlahnya sangat besar, sehingga jika menolak membayar pajak akan berdampak serius pada kondisi ekonomi negara.

Pajak menurutnya merupakan kas negara yang akan kembali ke masyarakat sehingga kewajiban membayar pajak harus ditaati oleh setiap warga negara.

"Seperti pajak pakaian, kendaraan dan lain-lain, itu kas negara yang akan kembali ke rakyat," ucapnya.

Deni menjelaskan, kasus penganiayaan yang dilakukan oleh anak pejabat pajak merupakan peristiwa yang tidak patut dicontoh.

Pihaknya mendukung aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus penganiayaan yang membuka kekayaan pejabat pajak.

"Bersih-bersih mafia pajak harus dilakukan, apalagi kasus kemarin, ini membuka kekayaan yang sangat luar biasa," ujarnya.

"Tidak pantas lah apalagi dilakukan anak pejabat, harusnya dijadikan contoh yang baik, bukan gaya-gaya preman kayak gitu," lanjutnya(*)

Sumber: Tribun Priangan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved