100 Kader dan Bacaleg Golkar Ikuti Pendidikan Politik
Salah satu syarat untuk menjadi bakal calon legislatif (bacaleg) Partai Golkar adalah lulus pendidikan
Laporan Kontributor TribunPriangan.com Ciamis, Andri M Dhani
TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS - Salah satu syarat untuk menjadi bakal calon legislatif (bacaleg) Partai Golkar adalah lulus pendidikan politik (dikpol). Untuk daerah Jawa Barat, dikpol tersebut berlangsung serentak selama dua hari mulai Senin-Selasa (27-28/2) di masing-masing kabupaten/kota.
“Itu syarat utama untuk jadi caleg di Golkar. Harus lulus Dikpol. Bagaimana bisa yang bersangkutan bisa memperjuangkan kemenangan Golkar, kalau ikut dikpol 2 hari saja tidak lulus karena malas-malasan atau tidak serius. Golkar itu partai kader, jadi kader harus patuh pada keputusan partai,” tegas Ketua DPD Partai Golkar Jabar, Tb Ace Hasan Sadzily saat membuka Dikpol fungsionaris DPD Golkar Ciamis di Gedung Galuh Karya Rahayu, Senin (27/2/2023).
Dikpol yang berlangsung selama 2 hari tersebut diikuti oleh 100 orang fungsionaris, pengurus DPD, pengurus kecamatan (DPD) dan pengurus organisasi sayap. Total peserta sebanyak 2 kali lipat kuota caleg untuk tingkat DPRD Ciamis.
“Jumlah peserta di tiap kabupaten/kota sebanyak 2 x lipat kuota caleg untuk DPRD tiap kabupaten/kota. Seperti di Ciamis, kuota caleg untuk DPRDnya 50 orang, jadi peserta Dikpol nya 100 orang. Dan yang akan menjadi caleg adalah mereka yang lulus dikpol,” katanya.
Yang menjadi caleg Partai Golkar menurut Ace adalah mereka yang lulus dikpol, yakni kader-kader militan punya semangat tempur untuk memenangkan Partai Golkar pada Pileg 2024 yang tinggal 351 hari lagi.
Lulusan dikpol yang digelar selama 2 hari tersebut harus menindaklanjuti nya dengan melakukan kegiatan yang sama yakni dikpol di level tingkat kecamatan di dapil masing-masing dan di tingkat desa. Dengan hasilnya mempersiapkan 100 kader penggerak di tiap TPS, tidak hanya jadi saksi tapi juga untuk memenangkan Partai Golkar.
Dengan pendidikan politik ini Ace yakin Golkar di Ciamis akan menjadi pemenang pemilu tahun 2024 nanti. “Target 10 kursi wajib diraih. Sekarang di DPRD Ciamis Golkar punya 5 kursi,” ingat Ace yang pada kesempatan tersebut didampingi sejumlah pengurus DPD Partai Golkar Jabar diantaranya Yod Mintaraga, Daniel Muttaqien serta anggota DPRD Jabar Yudi Turmuji, berikut Ketua DPD Partai Golkar Ciamis H Slamet Triana.
Berbagai materi yang dipelajari selama mengkuti dikpol tersebut menurut Ace diharapkan bisa mengantarkan Golkar di Ciamis mencapai target raihan 10 kursi tersebut.
Di antaranya tentang komunikasi politik, cara membangun sebuah tim pemenangan yang kuat. Berikut memahami operasi darat dan pengunaan medsos untuk memenangkan pertempuran udara. Dan salah seorang pemateri pada dikpol Golkar tersebut adalah Dr H Agun Gunanjar Sudarsa BcIP MSi, anggota Komisi XI DPR RI.
“Kader Golkar harus paham bagaimana ampuhnya medsos untuk sosialisasi. Tapi juga harus paham tentang cara bermedsos yang bijak , benar dan aman. Jangan malah celaka karena salah dalam bermedsos. Misalnya gara-gara mengup-load sesuatu di IG atau Facebook malah berurusan dengan hukum,” katanya.
Lewat Dikpol selama 2 hari tersebut Partai Golkar berupaya meningkatan kapasitas kader. Mempersiapkan kader yang siap berjuang memenangkan Partai Golkar pada Pilge 2024 dan memenangan Ketua Umum Partai Gokar Erlangga Hartarto pada Pilpres nanti.
Pendidikan politik ini menurut Ace merupakan langkah awal untuk memenangkan Partai Golkar di Ciamis. Begitu juga daerah lain di Jabar.
“Dan lulus dikpol syarat utama jadi caleg Golkar,” tegas Ace.(*)
Anak di Bawah Umur di Ciamis Jadi Korban Cabul Pria Pacar Ibunya |
![]() |
---|
Bupati Ciamis Desak Pemerintah Pusat Cari Solusi bagi Honorer yang Belum Terakomodasi Jadi PPPK |
![]() |
---|
Warga Tasik Pencuri HP Infinix Hot 9 Play dan 2 Tabung Gas di Ciamis Ditangkap Polisi, Satu Buron |
![]() |
---|
Warga Ciamis Dipenjara 8 Bulan karena Gadaikan Mobil Kredit |
![]() |
---|
Cegah Penyakit Degeneratif, Kodim 0613/Ciamis Gelar Rikkes Rutin untuk 600 Anggota |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.