FMN Ajak Pemuda dan Mahasiswa Kawal Serta Berpartisipasi Aktif dalam Pembangunan IKN

Edyshon pun sependapat. Menurutnya, pemindahan IKN ke Kaltim memiliki berbagai efek yang harus diperhatikan oleh pemerintah, salah satunya banyaknya pembangunan jalan, gedung pemerintahan, maka lahan pertanian akan semakin berkurang.

Selanjutnya, masalah kualitas SDM di Kaltim harus diperhatikan dengan baik dalam menyambut IKN, karena katanya, masih terdapat masyarakat yang kurang dalam mendapatkan pendidikan, hingga kesejahteraan buruh yang nantinya masyarakat lokal siap bersaing dengan para pendatang.

Baca juga: Seleksi Terbuka Otorita IKN untuk Beberapa Posisi Apa Saja

"Kaitan ketahanan pangan menjadi hal yang perlu diperhatikan pula. Sebab, penduduk semakin bertambah tapi distribusi pangan masih mengandalkan dari luar daerah. Kami sebagai mahasiswa dan pemuda di Kaltim harus terus mengawasi perkembangan pembangunan IKN. Peran kami pun untuk mengajak para pemuda lainnya bergabung mengawal pembangunan IKN," katanya.

Pandangan lainnya diutarakan Arif Dwi Andika yang melihat bahwa, selama ini pembangunan di Indonesia masih cenderung Jawasentris, sehingga konsep IKN akan mendorong pembangunan di Indonesia lebih merata ke seluruh daerah menjadi Indonesiasentris.

"Kami harus dapat memanfaatkan dengan baik. Dan tentu akan menghadapi akulturasi kebudayaan dengan adat dan budaya daerah lain. Pemerintah juga harus tetap perhatikan kearifan lokal asli daerah Kaltim," katanya.

Baca juga: Dosen Unmul Berharap Mega Proyek IKN Dibangun Bersinergi dengan Wilayah Penyangga

Mengenai masalah kesehatan, Arif pun menilai keberadaan rumah sakit di IKN barulah ada satu untuk menunjang kehidupan di IKN. Sehingga, kualitas infrastruktur kesehatan harus menjadi pertimbangan bagi pemerintah agar nantinya dapat memenuhi pelayanan kesehatan bagi masyarakat di IKN.

"Sebagai pemuda kami harus mengawal pembangunan IKN dengan benar sampai 2024, kemudian pemindahan IKN juga harus menjadi manfaat bukan menambah masalah untuk masyarakat," katanya. (*)