Masjid Al Jabbar Kota Bandung

Masih Sisakan Polemik, Pengusaha Asal Batam Ini Justru Terlilit Utang ke 4 Vendor Masjid Al-Jabbar

Permasalahan yang berkaitan dengan Masjid Al Jabbar sepertinya tak kunjung selesai.

Tribunjabar.id
Masjid Raya Provinsi Jawa Barat Al Jabbar di Kelurahan Cimincrang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung. (TRIBUNJABAR.ID/MUHAMAD SYARIF ABDUSSALAM) 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Muhamad Nandri Prilatama


TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Permasalahan yang berkaitan dengan Masjid Al Jabbar sepertinya tak kunjung selesai.

Setelah permasalahan kemacetan, parkir liar, hingga pedagang kaki lima, kini teranyar pembangunan masjid termegah di Jabar itu dianggap menyisakan utang.

Hal itu diungkapkan pengusaha asal Batam, Simson Sitinjak ketika ditemui di Bandung, kemarin.

Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa 1 Ramadhan 1444 Hijriah Kamis 23 Maret 2023 untuk Wilayah Kota Bandung

Dia mengaku menjadi korban karena harus membayar utang ke sejumlah vendor yang sebenarnya belum dibayarkan kontraktor.

Simson pun menceritakan, dia mendapat panggilan dari pimpinan perusahaan konstruksi pelat merah pada Februari 2022 yang mengajak bergabung dalam pengerjaan proyek konstruksi kubah utama Masjid Al Jabbar.

Dia pun setuju atas tawaran itu dan mengajukan kontrak senilai sekitar Rp 30 miliar untuk selama delapan bulan pengerjaan berlangsung dengan jumlah manpower sekitar 220-240 orang atau sampai pekerjaan itu selesai.

Baca juga: Main di GBLA, Bek Persib Bandung Beckham Putra: Atmosfernya Beda Dibanding Stadion Siliwangi

Kemudian, pada Maret 2022, pihaknya memulai pekerjaan itu dan mulai mengirimkan tim manpower termasuk consumable tools alias perlengkapan alat kerja berikut material untuk pengerjaan proyek itu.

"Sampai saat ini kontraknya belum dikeluarkan hanya dijanjikam saja. Saya pun selalu melapor ke pihak manajemen apa yang belum dibayarkan. Jawabannya katanya menunggu termin dari dinas," kata Simson.

Dalam pengerjaannya, Simson pun mengaku kerap mengirimkan invoice atau tagihan berdasar progres pekerjaan serta jumlah manpower yang harus dibayarkan oleh pihak kontraktor setiap bulannya.

Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa 1 Ramadhan 1444 Hijriah Kamis 23 Maret 2023 untuk Wilayah Kota Bandung

"Awalnya sih penagihan ke kontraktor selalu dibayar meski tak sepenuhnya. Tapi, sampai penagihan ke delapan, kontraktor tak kunjung menyelesaikan pembayaran yang digantung dan berlarut serta menunggak waktu itu sewa meterial sekitar empat bulan," katanya.

Adanya keterlambatan pembayaran itu, lanjutnya, dia melaporkan ke manajemen perusahaan konstruksi itu. Namun, justru dia diminta terlebih dahulu menyelesaikan pengerjaan kubah utama Masjid Al Jabbar.

"Dia bilang material nanti dahulu. Usahakan manpower diselesaikan agar proyek ini siap. Lalu, pada 30 Desember paling lambat harus selesai harus handover dari kontraktor ke dinas," ujarnya.

Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa 1 Ramadhan 1444 Hijriah Kamis 23 Maret 2023 untuk Wilayah Kota Bandung

Akhirnya, Simson pun kembali merekrut 259-300 tenaga ahli dari luar Bandung, seperti Batam, Medan, Pekanbaru, dan Palembang.

Dia pun merekrut warga setempat untuk mempercepat penyelesaian pengerjaannya.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved