Anggaran Kemiskinan

Anggaran Kemiskinan Banyak Tersedot untuk Studi Banding dan Rapat di Hotel, Ini Kata Menteri PANRB

Mentri PANRB Abdullah Azwar Anas mengklaridikasi duduk masalah terkait anggaran penanganan kemiskinan banyak digunakan studi banding dan rapat dihotel

Penulis: Luun Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
Kompas.com
Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas melakukan rapat kerja bersama Komisi II DPR RI, di Jakarta, Senin (21/11/2022).(Dokumentasi Kementerian PANRB) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas mengklaridikasi duduk masalah terkait anggaran penanganan kemiskinan banyak digunakan untuk studi banding dan rapat di hotel.

Menurut Anas, sebagian program kemiskinan belum berdampak optimal, bukan semua anggaran tersedot untuk rapat dan studi banding kemiskinan.

"Setelah kita pilah, ada sejumlah instansi, terutama di beberapa daerah, yang program kemiskinannya belum sepenuhnya berdampak optimal. Misal ada studi banding soal kemiskinan, ada diseminasi program kemiskinan berulang kali di hotel," sebut Anas dalam siaran pers, Minggu (29/1/2023).

"Faktualnya itu ada, tapi bukan kurang-lebih Rp 500 triliun habis untuk studi banding dan rapat. Arahan Bapak Presiden jelas, yaitu anggaran yang ada harus dibelanjakan dengan tepat sasaran untuk program yang berdampak langsung ke warga,” tambahnya.

Baca juga: Miris, Anggaran Kemiskinan Rp 500 Triliun Sebagian Besar Diserap untuk Rapat dan Studi Banding

Anas mencontohkan apa yang dialami di Kementerian PANRB yang setiap hari menerima tamu dari berbagai daerah untuk berkonsultasi terkait berbagai kebijakan PANRB.

"Tentu biaya perjalanan dinas harus dipilah. Mana yang perlu, mana yang tidak. Seperti pekan lalu, kami menerima jajaran Pemkab dari Sumatera dan Kalimantan sangat jauh daerahnya, untuk konsultasi soal reformasi birokrasi tematik kemiskinan. Ada 5-10 orang dari pemda. Itu baru satu pemda. Setiap hari bisa sepuluh pemda yang datang. Sudah berapa biayanya," ucapnya.

Mantan Kepala LKPP ini pun meminta kepada pemerintah daerah (pemda) tidak perlu lagi menggelontorkan anggaran kas daerah untuk pergi ke Jakarta sekadar berkonsultasi.

Baca juga: Anggaran Minim, BPBD Tasikmalaya Tetap Beraktivitas Meski Tanpa APBD

"Maka sekarang konsultasi dan sebagainya kita online-kan, setiap hari ada konsultasi via online, untuk menghemat agar pemda-pemda tidak perlu ke Jakarta. Lebih baik anggarannya dialihkan menambah alokasi pemberdayaan yang langsung berdampak ke masyarakat," kata Anas.

Diberitakan sebelumnya , Anas mengaku miris mengetahui total anggaran penanganan kemiskinan yang jumlahnya hampir mencapai Rp 500 triliun justru tak terserap ke rakyat miskin.

Menurutnya, anggaran tersebut justru digunakan untuk berbagai kegiatan kementerian/lembaga yang tidak sejalan dengan tujuan program penanganan kemiskinan, salah satunya studi banding dan rapat di hotel.

Baca juga: Sekda Berharap 60 Persen Anggaran Pilkada 2024 di Kabupaten Tasikmalaya Dibantu Pemprov Jabar

"Jangan sampai seperti kemarin saya sudah lapor ke Pak Presiden, hampir Rp 500 triliun anggaran kita untuk anggaran kemiskinan yang tersebar di kementerian/lembaga, tetapi ini tidak in-line dengan target prioritas Bapak Presiden. Karena kementerian/lembaga sibuk dengan urusan masing-masing," kata Azwar dalam Sosialisasi Permen PAN-RB No. 1/2023 tentang Jabatan Fungsional di Jakarta, Jumat (27/1/2023), dikutip tayangan Youtube Kementerian PAN-RB.

Mantan Bupati Banyuwangi tersebut mengingatkan pentingnya kementerian/lembaga menggunakan anggaran kemiskinan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin, sehingga dia mewanti-wanti agar anggaran tersebut tidak habis digunakan hanya untuk keperluan lain yang bukan prioritas.

---"Minta Dilaksanakan Secara Online"---

Berkaca dari persoalan tersebut, Azwar pun langsung bergerak cepat dengan merubah pertemuan atau seminar yang sebelumnya dilaksanakan offline menjadi online.

Jadwal pertemuan atau konsultasi itu pun, jelasnya, sudah diinformasikan kepada para pejabat fungsional daerah.

"Teman teman daerah tidak habis audiensi ke Jakarta, datang ke Kemenpan RB bikin seminar. Kami sudah buka layanan seperti ini, kalau hari Selasa ada hari SDM aparatur, silakan telepon PIC nya ini, ikut zoom, setiap hari Selasa," ujar Azwar.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved