Kronologis Ayah Bunuh Sang Bayi, Dugaan Empat Hari Tak Makan

Kepala Desa Ciliang, Su'id menyampaikan, satu bayi yang meninggal akibat dianiaya ayahnya merupakan warganya. 

Editor: ferri amiril
Tribun Priangan.com/padna
Kepala Desa Ciliang Suid 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

 

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Kepala Desa Ciliang, Su'id menyampaikan, satu bayi yang meninggal akibat dianiaya ayahnya merupakan warganya. 

Ibu, ayah, dan bayinya kabur dari rumah neneknya sudah dua kali kejadian. 

Pertama, sekitar empat bulan yang lalu suami istri bersama bayi anak pertama dibawa dari rumah neneknya. 

Mereka, akhirnya ditemukan di saung sawah dan kemudian dibujuk untuk kembali lagi ke rumah neneknya.

"Dan ini, kejadian yang kedua kalinya, mereka meninggalkan rumah neneknya selama enam hari. Dua hari di saung tempat lain dan empat hari di saung tempat kejadian bayi tersebut dikubur," ujar Su'id kepada sejumlah wartawan di ruangan kantornya, Selasa (10/1/2023) siang.

Mereka, kabur membawa bayinya karena memang kondisi kesehatan jiwanya yang tidak sehat. "Suami istri, kondisi kesehatan jiwanya tidak sehat," katanya.

Menurut keterangan ibunya, di saung tempat kejadian Ia tidak makan selama empat hari. "Sedangkan, suaminya makan dengan mengambil makanan dari warung-warung orang lain dengan cara minta-minta. Suaminya, tidak punya pekerjaan tetap, hanya serabutan," ucapnya.

Sekitar empat hari terakhir, anak bayinya menangis terus dan dalam keadaan mentalnya yang tidak baik mungkin ayahnya pusing.

"Yang akhirnya bayi pertamanya disiksa, dadanya dipukul pukul kemudian kepalanya dapat benturan. Karena bayi itu tulangnya masih rapuh, jadi dadanya ancur," kata Su'id.

Kemudian, setelah itu dengan kemauan pribadi di samping saung itu bayi dikubur dibungkus pakai kain sarung.

"Kemudian, dia (ayah bayi) menggali tanahnya juga tidak begitu dalam dan ditutup oleh asbes," ujarnya.

Setelah itu, tak lama suaminya pergi dan hanya tinggal istrinya yang berada di saung samping kolam tambak udang tersebut.

"Kemudian, dalam keadaan sadar, kata si ibu bayi mau melapor ke Puskesmas tapi ingat tidak punya KTP," ucap Ia. 

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved