Kuliner Pangandaran
Libur Akhir Tahun Cari Oleh-oleh Khas Pangandaran? Yuk, Coba Gurihnya Keripik Debong Pisang
Cari Oleh-oleh Khas Pangandaran? Coba Renyah dan Gurihnya Keripik Debong Pisang
Penulis: Luun Aulia Lisaholith | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
TRIBUNPRIANGAN.COM, PANGANDARAN - Pangandaran merupakan salah satu wilayah di Provinsi Jawa Barat ini menyimpan aneka ragam kuliner khas yang banyak diburu para wisatawan yakni kabupaten Pangandaran, yang merupakan wilayah pemekaran dari pada Kabupaten Ciamis.
Meski Pangandaran memiliki wilayah yangtak terlalu luas seperti kota lain, namun Pangandaran punya banyak sekali kuliner yang membuat kita semakin penasaran dan betah berlama-lama di kawasan yang satu ini.
Selain udaranya yang dingin membuat bentangan alam yang dimilikinya juga sangat indah, tak heran jika banyak sekali wisatawan yang menghabiskan waktu di Pangandaran.
Tak hanya pemandangan alamnya saja yang indah, beragam oleh-oleh khas Pangandaran juga bisa kamu coba.
Baca juga: Resep Jajanan Noga Kacang Khas Pangandaran yang Bisa Dibuat Sendiri di Rumah
Baca juga: Mengenal Ladu Jajanan Khas Garut yang bertekstur Mirip Dodol
Tribuners pasti sudah tidak asing dengan makanan ringan semacam keripik atau seriping, yang khas dengan rasanya yang gurih dan renyah membuat selalu ingin mencobanya.
Nah kali ini ada yang unik dari olahan pisang yang sering ditemui, jika biasanya keripik pisang yang sering diolah adalah bagian buahnya, makanan ringan yang akan di bahas kali ini adalah Keripik Debong Pisang, yang bahan dasarnya bukan dari buah pisang, namun dari pelepah atau oleh masyarakat Sunda disebut dengan Debong.

Warga di Desa Tunggilis, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran misalnya, mengubah debong pohon pisang menjadi makanan yang enak dan layak konsumsi.
Debong pohon pisang yang memiliki kandungan vitamin C ini, dapat dimanfaatkan warga untuk diolah menjadi makanan ringan, yang dapat di makan saat sedang santai atau ngobrol sama teman.
Mencarinya juga tidak susah, karena pohon pisang ini banyak tumbuh di wilayah perkampungan dan hampir semua memiliki pohon pisang.
Baca juga: Mengenal Galendo, Jajanan Legendaris Khas Ciamis yang Unik
Jajanan keripik pisang yang terbuat dari pisang kepok khas Pangandaran dengan kualitas terbaik. Selanjutnya pisang dikupas dan diiris tipis memanjang, kemudian dilumuri dengan bumbu tertentu untuk menambah rasa sedap dari pisang.
Semua bagian pohon pisang ini, seperti buah pisang dan daunnya, banyak di manfaatkan oleh semua warga, tapi dengan bagian bonggol dan batangnya jarang di manfaatkan oleh warga.
Kebanyakan warga membuangnya atau digunakan untuk pupuk pohon pisangnya sendiri, namun beda dengan yang satu ini, beberapa ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT), debong pohon pisang ini dapat digunakan sebagai bahan dasar membuat makanan ringan krispi yang renyah.
Debong pohon pisang yang dulunya sering dibuang, kini mereka olah menjadi makanan ringan Keripik Krispi Debong atau Krisbong.

Cara untuk mengolah pun tidak terlalu rumit, setelah debong batang pohon tersedia, debong tersebut diiris tipis-tipis dan direndam satu hari satu malam dengan menggunakan kapur sirih.
Tujuannya, adalah untuk menghilangkan rasa keset pada debong pohon pisang tersebut, dan selanjutnya hasil irisanya dicampur tepung kering dan langsung ke proses penggorengan.
Kemudian hasil penggorengannya, dicampur bumbu penyedap rasa seperti atom atau lainnya sesuai dengan rasa yang diinginkan.
Baca juga: Kuliner Pangandaran Cocok di Akhir Pekan, Nikmati Berbagai Sop di Rumah Makan Gozali
Tapi ingat, debong yang bisa diolah menjadi Krisbong, hanya debong pohon pisang kepok karena saat dikonsumsi rasanya tidak keset.
Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Tunggilis, Atik mengatakan ini hasil karya kreativitas dan inovasi yang muncul dari kelompok.
"Awalnya, dulu hanya dikonsumsi oleh kelompok saja, ketika sedang kumpulan," kata Atik, saat ditemui Tribun Jabar dirumahnya, Rabu (13/1/2021).
Tapi, kata Atik, kemungkinan dari mulut ke mulut orang lain tahu, dan alhamdulillah dengan perlahan mulai ada yang memesan.
Baca juga: Bakar Ikan Jakober, Kuliner Pangandaran Penikmat Jawa Sunda
"Harganya pun sangat terjangkau di kalangan masyarakat, mulai dari Rp 5.000 sampai Rp 10.000 per kemasannya," katanya.
Namun , imbuh Atik, sebenarnya itupun tergantung pemesanan, kalau pesanannya banyak, tentunya harga bisa nego.
"Saya berharap, semoga kedepannya kripik debong ini bisa dijual di pasar luas, sehingga minimalnya bisa memberdayakan potensi sumber daya manusia yang ada disekitar wilayah Kecamatan Kalipucang," ucapnya. (*)