Beredar Video 'Bantahan' PMI Sumedang Tak Disekap di Arab Saudi, Ini yang Terjadi
Beredar Video 'Bantahan' PMI Sumedang Tak Disekap di Arab Saudi, Ini yang Terjadi
TRIBUNPRIANGAN.COM, SUMEDANG - EF (35) Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jatinangor, Sumedang, yang sebelumnya berulang kali mengaku dalam kondisi disekap di Riyadh, Arab Saudi membuat video bantahan.
Video bantahan itu direkam bukan oleh dirinya sendiri. Dari sudut pengambilan gambar, ada seseorang di balik kamera yang merekam EF membuat pernyataan bantahan itu.
Di dalam video yang diterima TribunJabar.id, Minggu (11/12/2022), EF dengan wajah yang tampak tertekan, dengan sungging senyum yang dipaksakan, mengatakan bahwa dia tidak dalam kondisi disekap.
Baca juga: Bupati Sudah Komunikasi Dubes RI untuk Arab Saudi, akan Bantu Kepulangan PMI Sumedang yang Disekap
Dia mengatakan dengan warga Indonesia lainnya dalam keadaan sehat dan berkecukupan makanan bahkan makan tiga kali sehari, serta tak ada intimidasi.
Bukan hanya berbicara tentang kondisinya. Dia membantah pernah diwawancara TribunJabar.id terkait kondisinya yang terkatung-katung selama kurang lebih dua bulan.
"Saya ingin mengkalirifikasi pemberitaan Tribunnews.com atas nama saya. Saya tidak tahu dan tidak melaporkannya kepada siapapun," kata EF dalam video tersebut.
Baca juga: UPDATE 10 TKI Asal Sumedang yang Disekap di Riyadh Minta Dibebaskan, Ancam Dobrak Pintu
Dia juga menekankan, bahwa selama di tempat itu, dia tidak mengalami penganiayaan.
"Saya di Syarikah Arco dengan keadaan baik-baik saja bersama teman-teman saya," katanya.
Sebelumnya, EF mengatakan kepada TribunJabar.id bahwa dia disekap bersama warga Indonesia lainnya.
Warga Sumedang sendiri ada 10 orang yang disekap dan tersebar di tiga kota, Riyadh, Damman, dan Jeddah.
Baca juga: Sekda Respons Soal 10 Warga Sumedang Jadi PMI dan Malah Disekap di Riyadh
Kabar kemudian yang diterima TribunJabar.id dari EF adalah dia didatangi sejumlah pihak untuk diinterogasi. Hari ini, Minggu (11/12/2022), ponsel EF tak lagi bisa dihubungi.
EF kepada Anggota Polsek Jatinangor, Aipda Dwi Nopi yang merupakan tetangganya di kampung halamannya di Desa Cipacing, Jatinangor mengatakan, sebaiknya meminta kepada Bupati Sumedang Dony Ahmad untuk mendesak Kedutaan Besar RI menjemput EF.
"Seharusnya ada yang jemput dulu dari KBRI, biar bebas bicara," katanya.
"Darurat bang, dia makin kejepit," katanya.
Baca juga: Kena Tipu Agen Penyalur Pekerja, PMI Asal Sumedang Disekap di Arab Saudi Berbulan-bulan
EF juga mengatakan bahwa Paspor, ponsel, dan surat vaksin miliknya telah disita pihak PT Arco, perusahan penyalur tenaga kerja.
