Gempa Bumi Cianjur

Antisipasi Penyakit di Pengungsian, PMI Buka Layanan Edukasi Bagi Penyintas Gempa di Cianjur

Berbagai cara dilakukan sebagai upaya preventif terjadinya penyebaran penyakit pasca bencana gempa bumi di beberapa pengungsian di Cianjur.

Penulis: ferri amiril | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
ferri Amiril / Tribun Priangan
Antisipasi Datangnya Penyakit di Pengungsian, PMI Buka Layanan Khusus Bagi Penyintas Gempa di Cianjur 

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIANJUR - Berbagai cara dilakukan sebagai upaya preventif terjadinya penyebaran penyakit pasca bencana gempa bumi di beberapa pengungsian di Cianjur.

Seperti yang dilakukan oleh para Relawan dari Palang Merah Indonesia (PMI) dengan gencar melakukan promosi dan edukasi penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada para penyintas.

Kegiatan ini dengan menyasar kelompok kelompok rentan yang saat ini tinggal di beberapa titik pengungsian. Salah satunya di beberapa lokasi efisentrum gempa seperti yang dilakukan di Kampung Salaeurih, Desa Benjot, Kecamatan Cugenang.

Baca juga: Dishub Kota Bandung Hadirkan Inovasi Pembayaran Non Tunai Bagi Pelanggar Parkir Liar

"Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat khususnya para penyintas agar selalu membiasakan diri hidup lebih sehat dan bersih walaupun saat ini dalam kondisi darurat di pengungsian," ujar salahsatu fasilitator Promosi Kesehatan dan Edukasi kebersihan PMI, Difia Permai Seila, Minggu (11/12/2022).

Dikatakannya, salah satu masalah yang sering ditemui dalam kondisi darurat bencana adalah kesehatan penyintas. Bukan hanya pada saat kejadian, tetapi juga ketika mereka berada di pengungsian.

Dengan keterbatasan tinggal di lokasi pengungsian, lalu bagaimana mereka tetap bisa menjalani hidup dengan sehat dan layak terhindar dari penyakit di lingkungan.

Baca juga: INNALILLAHI, Beredar Kabar TKW Asal Indramayu Meninggal di Riyadh, Arab Saudi

Untuk itu lanjut Difia, PMI memberikan perhatian khusus kepada para penyintas dengan memberikan promosi, edukasi tentang penerapan pola hidup bersih dan sehat untuk bisa diterapkan dalam keseharian di pengungsian.

Dalam pelaksanaannya, para relawan memberikan promosi PHBS dengan cara yang sederhana dengan menggunakan media edukasi yang menarik seperti permainan, mendongeng dan bercerita serta simulasi agar mudah diserap dan diingat oleh para peserta yang mayoritas kelompok rentan seperti halnya anak anak dan ibu-ibu lansia.

Difia mengatakan, materi yang disampaikan di antaranya terkait  praktek kebiasaan penerapan pola hidup bersih seperti bagaimana para pengungsi bisa melakukan rajin cuci tangan, menjaga kebersihan diri sendiri dengan rajin mandi, menjaga kebersihan sampah lingkungan di pengungsian, serta disiplin mempergunakan hemat air.

Baca juga: Ambulans Kota Bandung Kini Sudah Bisa Dilacak Lewat Aplikasi AMS

"Selain itu, aksi ini juga sebagai tindaklanjut dari layanan sebelumya yang sudah dilakukan oleh Tim WASH PMI yang sudah melakukan intervensi pemasangan pipanisasi dan pasokan air bersih di fasiltas lokasi di pengungsia," kata Difia.

Difia mengatakan, dalam waktu yang sama pihaknya juga mendistribusikan paket PHBS Kit kepada para peserta yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan promosi kebersihan tersebut

Difia berharap, pemberian paket kebersihan ini dapat memberikan manfaat yang besar kepada para penyintas yang setiap hari ada di pengungsian, serta kembali mengingatkan untuk selalu menjaga PHBS walaupun dalam kondisi serba darurat.(*) 
 
 
 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved