Gempa Bumi Cianjur
Kesaksian Jurnalis yang Terjebak di Cipanas, Lewati Pusat Gempa Cugenang Bak Adegan Film 2012
Kesaksian jurnalis Cianjur meligat kerusakan dahsyat di Cugenang, Nagrak dan Gasol, mirip film 2012
Penulis: ferri amiril | Editor: Machmud Mubarok
"Kemacetan makin parah, untuk keluar dari jalan kecil jalan alternatif semakin sulit, pasalnya warga sudah mendirikan jalan di tenda dan menghalangi jalan kendaraan," ujar Deni.
Batal lewat Gasol, Deni mencari alternatif jalan lain lewat Nagrak Cibulakan, akhirnya ia bisa merayap meski masuk Cianjur kota sekitar pukul 18.30 WIB.
"Alhamdulilah semua keluarga selamat dan saat itu sudah ada di luar di posko tenda darurat," katanya.
Pantauan Tribunjabar.id sejak pertama gempa mengguncang semua warga Cianjur keluar dan terus berada di ruang terbuka.
Di halaman rumah sakit korban luka maupun meninggal mulai berdatangan dan jumlahnya terus bertambah setiap menitnya.
Raungan ambulans tak henti datang dengan kecepatan tinggi membawa para korban dari berbagai daerah dan terbanyak dari wilayah Cugenang menuju kamar mayat.
Menjelang malam, hari itu juga Kota Cianjur gelap gulita. Kepanikan masih terpancar jelas di raut wajah warga kota Cianjur. Menjelang tengah malam warga mulai letih dengan gempa susulan yang terus terjadi.
Warga kota banyak yang terlelap di atas tikar di jalan-jalan aspal di kota Cianjur. Saking gelapnya Tribun sempat kaget dan kebingungan melewati jalan kota di beberapa titik karena takut mengenai kaki dan kepala warga yang sedang tertidur lelap di jalan aspal.(*)