Gempa Cianjur
Kisah Kesaksian Korban Gempa, Bertahan Hidup Mencari Makanan di Antara Sisa-sisa Bangunan Ambruk
Korban Gempa di Cianjur Mengorek-ngorek Puing Reruntuhan untuk Cari Makanan Ringan
Penulis: Luun Aulia Lisaholith | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
TRIBUNPRIANGN.COM, CIANJUR - Pemilik usaha warung di Cianjur, Dedeh (40), menceritakan bagaimana warung miliknya hancur saat gempa magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur.
Tak butuh waktu banyak, dan hanya hitungan detik, bangunan warung yang menjadi mata pencaharian sehari-harinya tersebut hancur, yang membuatnya harus tinggal di tenda pengungsian, bersama suami dan dua anaknya dan ratusan korban lainnya.
Dedeh bercerita, suatu hari, anaknya yang masih berusia tiga tahun ingin cemilan atau makanan ringan, Ia bingung harus berbuat apa, karena warung miliknya hancur, dan di sisi lain tak ada harta yang terselamatkan saat gempa terjadi.
Baca juga: Kisah Ibu Hamil Berhasil Selamat Dari Gempa Cianjur, Saat Mengambil Jemuran
Baca juga: SUBHANALLAH, Rumah Ini Masih Kokoh Berdiri Walau Diterjang Longsor Akibat Gempa Cianjur
Ia harus mengorek-ngorek puing reruntuhan, tak ada yang bisa diberikan olehnya karena warungnya sudah hancur.
"Semuanya warung juga ancur, sekarang kalau pengen ngambilin makanan sampe harus dikerukin dulu, sampe tangan sakit," katanya pada, Jumat (25/11/2022).
Baca juga: Kisah Kesaksian Warga Soal Rumah yang Berdiri Kokoh di Tebingan Longsor, Simak Begini Ceritanya
Dedeh mengungkapkan, warung-warung disekitar usahnya juga ikut hancur akibat gempa bumi, Ia juga menambahkan, para pengungsi hanya bisa menunggu supply makanan dari bantuan logistik yang datang atau menunggu dapur umum selesai menyiapkan makanan.
Jika ingin membeli makanan atau mencari kebutuhan warung, warga harus menempuh perjalanan kurang lebih 8 kilometer, dan jika pada kondisi normal, 8 kilometer itu terasa dekat.
Namun di tengah kondisi darurat saat ini, jarak 8 kilometer membutuhkan waktu hingga satu jam perjalanan.
Baca juga: 24 Warga Masih Hilang Ditelan Longsor Akibat Gempa Cianjur, Tim SAR Lanjutkan Pencarian
Hal tersebut disebabkan banyaknya kendaraan yang berlalu lalang di jalur yang hanya cukup untuk satu kendaraan roda empat.
Sedangkan saat ini, kendaraan roda empat ataupun roda dua begitu membludak melintasi jalur tersebut, dikarenakan dalam kondisi seperti ini banyak kendaraan yang membawa bantuan logistik dan juga kendaraan untuk keperluan evakuasi.(*)