Gempa Cianjur
Kisah Ibu Hamil Berhasil Selamat Dari Gempa Cianjur, Saat Mengambil Jemuran
Kisah Ibu Hamil 9 Bulan yang Selamat dari Gempa Cianjur kerena sempat keluar untuk mengambil jemuran di depan ruman
Penulis: Luun Aulia Lisaholith | Editor: Machmud Mubarok
TRIBUNPRIANGAN.COM, CIANJUR - Seorang ibu hamil, Nurhayati (42 tahun) selamat dari gempa yang meluluhlantakkan rumahnya di Kampung Cijedil, Desa Cijedil, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Perempuan yang tengah hamil 9 bulan ini, bisa selamat dari gempa magnitudo 5,6, Senin (21/11/2022), gara-gara jemuran.
Nurhayati menjelaskan, sekitar pukul 11.00 WIB, Nurhayati bersama anaknya paling kecil berada dalam rumah, Saat itu, anaknya tak berhenti menangis.
Dalam situasi itu, Nurhayati dihinggapi perasaan yang aneh, dan spontan ia ke luar rumah mengambil jemuran.
Baca juga: Kisah Mengharukan Sopir Ambulans saat Bertugas Mengangkut Jenazah Korban Gempa Cianjur
Baca juga: Ribuan Pengungsi Korban Gempa Bumi Cianjur Masih Bertahan di Tenda Darurat
"Saya itu keluar langsung aja mau ngambil pakaian di jemuran. Saat ngambil jemuran tiba-tiba langsung terasa gempa keras sekali," katanya di Posko Bencana BIN Desa Cijedil.
Nurhayati yang dalam keadaan hamil, langsung masuk ke rumah dan membawa anaknya ke luar untuk menyelamatkan diri.
"Alhamdulillah selamat, tidak terkena reruntuhan hanya kena debu aja," lanjut Nurhayati.
Baca juga: 24 Warga Masih Hilang Ditelan Longsor Akibat Gempa Cianjur, Tim SAR Lanjutkan Pencarian
Saat situasi genting tersebut, suami sedang bekerja, dan tiga anaknya yang lain juga bermain di luar rumah, Kala itu, suasana pascagempa benar-benar kalut.
Rumahnya rusak parah, bahkan ada tetangganya yang mengalami luka akibat terkena reruntuhan.
"Kemudian kami dievakuasi. Jam 5 sore sudah di sini. Alhamdulillah semua diberikan keselamatan," ungkapnya.
Nurhayati yang hamil sembilan bulan kini berada di pengungsian sambil menghitung waktu kelahiran anak kelimanya.
Baca juga: Korban Gempa Cianjur Alami Sembelit Sering Makan Mie Instan, Minta Dikirim Sayur dan Buah
"Kemudian kami dievakuasi. Jam 5 sore sudah di sini. Alhamdulillah semua diberikan keselamatan," ungkapnya.
Nurhayati yang hamil sembilan bulan kini berada di pengungsian sambil menghitung waktu kelahiran anak kelimanya.
"Sedang hamil sembilan bulan berada di pengungsian gimana ya serba salah. Inginnya sih di rumah. Kalau kondisinya begini ya sudahlah. Syukuri saja masih bisa tempat tinggal," ucapnya.
Ia berharap persalinan anaknya yang kelima bisa lancar, normal, dan tidak ada kendala apa pun. "Mudah-mudahan nanti lahirnya dilancarkan. Meski berada di pengungsian," harapnya. (*)