Berita Internasional
Perusahaan Induk Facebook PHK Massal Karyawannya Hari Ini
Meta Platforms Inc, perusahaan induk Facebook dan WhatsApp, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) masal pada rabu (9/11/2022)
Penulis: Luun Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
Sebelum kabar PHK massal merebak, pada Juni lalu, Meta memang berencana untuk membatasi perekrutan karyawan baru.
Contohnya, Meta memangkas perekrutan engineer baru hingga sekitar 30 persen, yang sebelumnya menargetkan akan merekrut 10.000 engineer baru, namun akhirnya menyusut menjadi 6.000-7.000 engineer baru saja.
"Kami ingin memastikan, kami tidak menambahkan orang ke tim yang tidak ada harapan memiliki peran tahun depan," kata Zuckerberg pada Oktober lalu.
Belum lama ini, Meta dikabarkan membubarkan sejumlah tim, divisi, atau departemen di perusahaannya.
Meta juga disebut menunda tawaran pekerjaan penuh (full-time) kepada pekerja magang musim panasnya tahun ini.
Tak hanya itu, Meta juga bakal mengurangi anggaran operasional di sebagian besar divisi di Meta hingga 10 persen, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Wall Street Journal, Senin (7/11/2022).
Untuk mengurangi pengeluaran, Meta juga memangkas proyek-proyek yang tengah digarapnya, seperti memangkas proyek di unit usaha inkubator internal untuk proyek baru yang bernama Area 120 menjadi setengahnya dan menutup proyek smartwatch berkamera.
Hal tersebut agaknya dilakukan karena performa keuangan Meta yang tengah melesu akhir-akhir ini.
Surutnya keuangan Meta dilaporkan terjadi karena faktor inflasi dan ketidakpastian ekonomi global, namun sebagian besar disebabkan gara-gara investasi besar-besaran pada Reality Labs, divisi metaverse milik Meta.
Meta pada Oktober 2022 memperkirakan pendapatan yang lemah dan secara signifikan memprediksi lebih banyak pengeluaran tahun depan. Prospek mengecewakan itu datang seiring dengan pertumbuhan ekonomi global yang melambat.
Belum lagi, Meta dan segudang merek media sosialnya harus bersaing dengan platform TikTok yang sedang berada di atas angin. Kekhawatiran tentang pengeluaran besar-besaran untuk proyek metaverse juga dinilai menjadi ancaman Meta.
"Secara agregat, kami berharap untuk mengakhiri 2023 dengan ukuran tim yang kira-kira sama, atau bahkan organisasi yang sedikit lebih kecil dari kita sekarang," kode Zuckerberg pada akhir Oktober.
Adapun nilai pasar perusahaan selama setahun terakhir turun menjadi 600 miliar dollar AS.
Selain kemerosotan bisnis yang didukung iklan, investor khawatir tentang keputusan Zuckerberg untuk mencurahkan dana besar untuk mengembangkan metaverse. (*)