Breaking News

Kesehatan

Inilah Daftar 102 Obat Terdiagnosa Gagal Ginjal Akut, Cek Sekarang

Daftar 102 obat yang diduga dikonsumsi oleh pasien sebelum terdiagnosa gagal ginjal akut, beredar di media sosial

Tribun Jogja
102 Daftar nama obat 

40. Hufabethamine Betametasone

41. Hufabethamine Dexclorfeniramine meleat

42. Ibuprofen

43. Ifarsyil Plus

44. Interzinc

45. Itamol Syrup

46. Klinik Tazkia Paracetamol Syrup

47. Metronidazole Syr

48. Novachlor Syrup

49. Nytex

50. OBH Ane Konidin

Baca juga: Ini Dia 13 Obat Sirup yang Aman Dikonsumsi, Cek Nama Obatnya

51. Omedom Syrup

52. Omemox

53. Pacdin Pouch Syrup

54. Pamol

55. Paracetamol

56. Paracetamol

57. Paracetamol Syrup

58. Paraflu

59. Profilas Syrup

60. Psidii Syrup

61. Ranivel Syrup

62. Rhinofed

63. Rhinos Junior Syrup

64. Rhinos Neo drop

65. Rosidin

66. RSKM: Paracetamol Syrup

67. Renalit natrium

68. Renalit kalium

69. Renalit Glucose

Baca juga: Memprihatinkan! Kasus Gagal Ginjal Akut Renggut Nyawa 15 Anak di Jawa Barat

70. Renalit Cltrate

71. Renalit Chlorida

72. Sanmol Syr

73. Sanprima

74. Tempra

75. Termenza Syrup

76. UNIBEBI Cough Syrup

77. Vesperum

78. Vestein (Erdostein)

79. Zenichlor Syrup

80. Zync Syrup

81. Zyncpro Syr

82. Vometa

83. Yusimox

84. Zinc Drop

85. Zibramax.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, daftar ratusan obat tersebut masih diuji oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Hal itu untuk memastikan obat-obat itu mengandung senyawa eliten glikol dan dietilen glikol melebihi ambang batas atau tidak.

Jika memang ditemukan bahan pencemar yang melebihi batas, maka obat-obat tersebut akan dilarang diresepkan dan dijual. "(Saat) ini (statusnya masih) imbauan untuk tidak digunakan," ujar Nadia, saat dikonfirmasi Sabtu (22/10/2022).

Lebih lanjut, Nadia mengatakan, kemungkinan akan ada perubahan pada daftar 102 obat sirup tersebut.

Pasalnya, masih ada beberapa obat yang terdata ganda atau dobel, namun, ia tidak merinci lebih jauh.

"Tunggu ya, infonya ada perubahan karena ada yang dobel," jelasnya.

Kemenkes masih memproses update daftar obat tersebut dan tidak menutup kemungkinan daftar obat yang masuk dalam list akan bertambah.

"Masih diproses. Soalnya kayaknya (daftar obat) nambah," terang Nadia. Kendati demikian pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap tenang.

"Jangan panik, yang penting waspada," tandasnya.

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved