Keracunan MBG di Garut

Keracunan MBG Jilid II di Garut, Susu Cokelat Diduga Jadi Penyebab, 'Rasanya Asam'

Puluhan pelajar di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat kembali mengalami gejala keracunan usai menyantap hidangan dari program MBG

|
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Sidqi Al Ghifari
KERACUNAN MBG - Puluhan pelajar di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat kembali mengalami gejala keracunan usai menyantap hidangan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (30/9/2025). Penyebabnya dari susu cokelat. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNPRIANGAN.COM, GARUT - Puluhan pelajar di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat kembali mengalami gejala keracunan usai menyantap hidangan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (30/9/2025).

Insiden ini terjadi hanya sepekan setelah kasus serupa menimpa ratusan pelajar di wilayah yang sama. 

Kali ini, menu susu cokelat yang dibagikan diduga menjadi penyebab utama, lantaran sejumlah siswa mengaku merasakan rasa asam saat meminumnya.

"Kalo makanan yang lain mah gak kerasa asam, biasa aja. Tapi susu rasanya asam, dikira asam itu emang rasanya," ujar salahsatu korban keracunan dari SMPN 1 Kadungora, M Mughni (15) kepada Tribunjabar.id.

Baca juga: BREAKING NEWS - Belasan Pelajar di Kadungora Garut Kembali Keracunan MBG

Ia menuturkan, dalam menu MBG yang dibagikan hari ini terdapat beberapa menu, yakni nasi, kacang, daging sapi kecap, sayur kubus dan susu cokelat.

Menu tersebut ucapnya dikonsumsi pada sekira jam 13.00 di sekolahnya kemudian disusul oleh menu susu.

"Ada sekitar setengah jam setelah minum susu, kerasa mual dan sakit perut," ungkapnya.

Keterangan serupa juga disampaikan oleh beberapa pelajar lain. Mereka mengaku susu yang dibagikan berasa tidak wajar.

"Rasanya asam," kata Fariz siswa SMP PGRI Kadungora.

Baca juga: Update Korban Keracunan MBG Jilid Dua di Kadungora Garut, Capai 55 Orang

Pantauan Tribunjabar.id, hingga Selasa (30/9/2025) malam, sedikitnya tercatat 55 siswa harus mendapat penanganan medis di UPT Puskesmas Kadungora.

Kepala Puskesmas Kadungora, Noni Cahyana, mengungkapkan angka tersebut merupakan hasil pendataan terbaru setelah ada tambahan korban yang berdatangan dari sejumlah sekolah.

"Data sementara sudah mencapai 55 orang. Mereka datang bergelombang sejak siang hingga malam," ujarnya.

Menurutnya, siswa yang terdampak berasal dari tiga sekolah, yakni SDN 3 Telagasari, SMPN 1 Kadungora, dan SMP PGRI Kadungora.

Sebagian besar mengeluhkan gejala mual, muntah, diare, hingga sesak napas.

"Seluruh pasien saat ini masih dalam pemantauan intensif tenaga medis," ungkap Noni.

 

 

 

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved