Naskah Khutbah Jumat

Kumpulan Khutbah Jumat Jumadil Ula Bertemakan Akhlak dan Pengurusan Harta

Berikut ini terdapat Kumpulan Khutbah Jumat 31 Oktober 2025 Spesial Bulan Jumadil Ula Bertemakan Akhlak dan Pengurusan Harta

TribunMedan.com
NASKAH KHUTBAH TERBARU - Kumpulan Khutbah Jumat Jumadil Ula Bertemakan Akhlak dan Pengurusan Harta. Naskah Khutbah Shalat Jumat (Ilustrasi Suasana Pelaksanaan Sholat Berjamaah di dalam Masjid - (Dok.TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)) 

ياما الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَتِهِ وَلَا تموتُنَّ إِلَّا وَأَنتُمْ مُسْلِمُونَ .

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (QS Ali Imran 102)

Hadirin jema'ah Jumat rahimakumullah

Salah satu cara agar kita bisa hidup tenteram dan bahagia adalah memiliki sifat qana'ah, yakni merasa puas atas pemberian yang sudah kita terima. Kepuasan itu ditunjukkan dengan rasa syukur serta menghindari kerakusan.

Qana'ah adalah salah satu cara untuk mengendalikan diri di tengah gemerlapnya dunia yang semakin menggiurkan. Sebagai seorang muslim sifat ini harus kita miliki, supaya kita tidak terjerembab dalam kubangan kehidupan duniawi yang penuh tipu daya.

Kebanyakan diantara kita masih banyak yang belum menyadari akan pentingnya qanaah. Terbukti masih rakus dalam memburu harta dan jabatan. Padahal kita semua tahu, bahwa harta pasti akan habis dan jabatan akan digantikan. Alasan klasik selalu muncul; ingin hidup bahagia dengan semua itu. Namun karena tidak qanaah, yang namanya kebahagiaan tidak pernah ditemukan.

Qanaah adalah harta yang tidak akan habis dan simpanan yang tak akan lenyap. Sebagaimana ungkapan hikmah Abu Bakar al-maghribi: bahwa orang yang berakal ialah orang yang dapat mengatur urusan dunianya dengan sikap qana'ah dan mengatur urusan akhiratnya dengan penuh semangat dan mengatur urusan agamanya dengan syari'ah.

Hadirin jemaah Jumat rahimakumullah

Ketika kita memiliki sifat qana'ah, maka semua yang ada akan terasa cukup. Sebagaimana pendapat Syaikh Zakaria al-Anshari bahwa qana'ah itu merasa cukup dengan apa yang sudah diterima dan memenuhi kepentingannya, baik berupa makanan, minuman, pakaian atau lainnya.

Dengan memiliki sifat qanaah, diri kita terhindar dari sifat-sifat buruk seperti serakah, hasud, dan sombong. Kita menjadi lebih hati-hati dari barang subhat apalagi yang haram. Bahkan kita akan menjadi hamba yang pandai bersyukur. Rasulullah bersabda:

كُنْ وَرَعَا تَكُنْ أَعْبَدَ النَّاسِ وَكُنْ قَنَعًا تكُن أَشْكَرَ النَّاسِ

"Jadilah kamu orang yang wara' pasti kamu menjadi orang yang rajin beribadah, dan jadilah kamu orang yang qana'ah pastilah kamu menjadi orang yang banyak bersyukur." (HR Bukhari)

Namun demikian, janganlah salah mengartikan qana'ah dengan berpangku tangan atau berserah diri tanpa usaha. Manusia tidak dilarang mencari rezeki, bahkan Allah SWT memerintahkan manusia untuk berusaha. Karena usaha merupakan bagian dari ibadah. Usahalah yang menjadi modal perjuangan agama. Tanpa ada hasil usaha, tidak akan ada masjid, tidak ada panti asuhan, tidak ada madrasah dan musholla.

Hanya saja yang perlu disadari, bahwa dunia usaha bagaikan hutan belantara. Apabila kita tidak berhati-hati, bisa-bisa diterkam binatang buas atau tersesat di dalamnya. Sehingga kita tidak mendapatkan hasil maksimal, ataupun mendapatkannya tetapi bukan hasil yang halal. Oleh karena itu, kita mesti memperisai diri dengan qana'ah. Dengan begitu kita tidak tersesat dan meraih hasil maksimal. Bahkan usaha kita akan bernilai ibadah.

Hadirin jemaah Jumat rahimakumullah

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved