Naskah Khutbah Jumat

Naskah Khutbah Jumat 31 Oktober 2025: Cara Menjaga Privasi dan Menutup Aib Orang di Era Digital

Berikut disajikan Naskah Khutbah Jumat 31 Oktober 2025: Cara Menjaga Privasi dan Menutup Aib Orang di Era Digital

Tribunpriangan.com/Dedy Herdiana
NASKAH KHUTBAH JUMAT - Sejumlah jemaah usai mendengarkan pembacaan naskah khutbah Jumat di Masjid Agung Kota Tasikmalaya, Jumat (4/4/2025). Berikut Naskah Khutbah Jumat 31 Oktober 2025: Cara Menjaga Privasi dan Menutup Aib Orang di Era Digital. 

Allah Swt berfirman dalam Al-Qur’an surat ‘Ali Imran ayat 102:   

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ  

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.”   

Baca juga: Naskah Khutbah Jumat 31 Oktober 2025: Meraih Hikmah dalam Ucapan dan Perbuatan

Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah 

Saat ini kita hidup di era digital. Melalui internet dan media sosial, semua orang dapat dengan mudah mengetahui berbagai informasi, kehidupan pribadi orang lain, bahkan sampai ke hal-hal yang seharusnya tidak perlu diketahui publik.

Karena hal tersebut, tidak sedikit dari kita yang merasa senang ketika menemukan kesalahan atau aib orang lain, lalu dengan cepat menyebarkannya ke berbagai platform, sehingga membicarakannya di kehidupan nyata.   

Padahal, Islam dengan tegas melarang umatnya untuk mencari-cari kesalahan orang lain. Setiap individu yang merasa dirinya muslim, wajib menjaga kehormatan orang lain dan tidak mencampuri urusan pribadi yang bukan tanggung jawabnya, apalagi sampai ke ranah privasi. Sebagaimana larangan ini ditegaskan oleh Allah swt dalam firman-Nya, surat al-Hujurat ayat 12:  

 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ   

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.”   

Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah 

Syekh Wahbah Az-Zuhaili menjelaskan makna kata “Wa la tajassasu” yang berarti “Janganlah mencari kesalahan (menyingkap privasi orang lain)”, secara rinci dalam Tafsir Al-Munir jilid XXVI, halaman 255. Beliau menafsirkan bahwa larangan ini mencakup perilaku mencari-cari aib, menelusuri kekurangan, atau mengungkap hal-hal yang telah ditutupi oleh sesama Muslim.   

وَلَا تَجَسَّسُوا، أَيْ لَا تَبْحَثُوا عَنْ عَوْرَاتِ الْمُسْلِمِينَ وَمَعَايِبِهِمْ، وَتَسْتَكْشِفُوا مَا سَتَرُوهُ، وَتَسْتَطْلِعُوا أَسْرَارَهُمْ، فَالتَّجَسُّسُ: الْبَحْثُ عَمَّا هُوَ مَكْتُومٌ عَنْكَ مِنْ عُيُوبِ الْمُسْلِمِينَ وَعَوْرَاتِهِمْ   

Artinya: “(Dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain), yakni janganlah kalian menyelidiki aib dan kekurangan kaum Muslimin, menyingkap apa yang mereka tutupi, serta mencoba mengetahui rahasia-rahasia mereka. Adapun tajassus (memata-matai) ialah mencari sesuatu yang tersembunyi darimu berupa cela dan aib kaum Muslimin.”   

Baca juga: Naskah Terbaru Khutbah Jumat 31 Oktober 2025: Kendalikan Lisan, Kunci Segala Kedamaian

Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah Selain larangan tegas yang bersumber langsung dari Allah swt, larangan mencari-cari kesalahan dan menyingkap privasi ini juga datang dari Nabi Muhammad Saw.    

Dalam haditsnya, Rasulullah saw memberikan peringatan keras kepada kaum muslimin. Beliau melarang umat Islam untuk menggunjing dan mencari-cari aib saudaranya, sebab perbuatan itu dapat merusak hubungan sosial, keimanan, dan menimbulkan perpecahan. Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Ahmad, bersumber dari Abu Barzah al-Azlami:  

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved