Hari Anak Nasional 2025

Daftar Kata Sambutan Upacara Hari Santri 2025, Cocok untuk Kepala Madrasah

Berikut ini disajikan Daftar Kata Sambutan Upacara Hari Santri 2025, Cocok untuk Kepala Madrasah

Tribunpriangan.com/Ai Sani Nuraini
PIDATO HARI SANTRI - Daftar Kata Sambutan Upacara Hari Santri 2025, Cocok untuk Kepala Madrasah. Ilustrasi pidato. (Foto:Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya saat memberikan sambutan di acara Silaturahmi di Pendopo Ciamis, Senin (3/3/2025) 

Marilah kita memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan nikmat-Nya, sehingga kita dapat berkumpul di pagi hari ini dalam keadaan sehat wal afiat. Pada kesempatan yang mulia ini, kita memperingati Hari Santri, sebuah hari yang sarat makna, tidak hanya bagi mereka yang belajar di pesantren, tetapi juga bagi seluruh umat Islam di Indonesia.

Saudara-saudaraku,

Peringatan Hari Santri ini selalu mengingatkan kita pada perjuangan para ulama dan santri dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa. Namun, dalam perjalanannya, kita menyadari bahwa bentuk perjuangan zaman dahulu dan sekarang telah mengalami perubahan. Jika di masa lalu para santri berjuang dengan senjata untuk melawan penjajahan fisik, hari ini kita berada dalam masa yang berbeda, sebuah era digital yang membawa tantangan baru.

Teknologi telah menyentuh hampir semua aspek kehidupan kita. Internet, media sosial, dan berbagai aplikasi canggih memudahkan kita mengakses ilmu dan informasi tanpa batas. Namun, seiring dengan itu, kita juga dihadapkan pada tantangan yang tidak ringan. Informasi yang melimpah tidak selalu membawa kebaikan, terkadang justru menyesatkan, menyebarkan hoaks, atau bahkan melunturkan nilai-nilai keimanan dan akhlak.

Oleh karena itu, sebagai santri, kita dituntut untuk bijak dalam memanfaatkan teknologi ini. Teknologi bukanlah musuh, tetapi juga bukan sesuatu yang bisa kita terima begitu saja tanpa filter. Kita perlu mengambil yang baik dan membuang yang buruk. Sebagai generasi yang lahir di era digital, kita punya tanggung jawab lebih untuk menjaga diri dan lingkungan kita dari pengaruh negatif yang bisa merusak moral dan akhlak.

Mari kita renungkan, bagaimana peran kita sebagai santri di era digital ini?

Santri adalah pembelajar, pencari ilmu. Di era digital, kita diberi kemudahan luar biasa untuk mengakses berbagai pengetahuan. Ribuan buku, ceramah, bahkan kajian dari ulama di seluruh dunia bisa kita pelajari hanya dengan satu sentuhan jari. Namun, pertanyaannya, apakah kita benar-benar memanfaatkan kemudahan ini untuk meningkatkan keilmuan kita? Ataukah kita justru tenggelam dalam hal-hal yang melalaikan, seperti hiburan yang berlebihan, berita palsu, dan konten yang tidak bermanfaat?

Sebagai santri, kita harus ingat bahwa ilmu yang kita pelajari harus membawa manfaat, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Di era ini, dakwah dan kebaikan bisa disebarkan dengan sangat cepat melalui media sosial. Kita punya kesempatan besar untuk menggunakan teknologi ini sebagai sarana dakwah, untuk menyebarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin, untuk memberikan contoh akhlak mulia, dan untuk menyebarkan kebaikan kepada siapa saja, tanpa batas geografis.

Namun, dengan semua kemudahan ini, datang juga tanggung jawab yang besar. Kita harus kritis terhadap apa yang kita lihat dan baca. Tidak semua yang viral itu benar, dan tidak semua yang populer itu baik. Sebagai santri, kita dituntut untuk mampu menyaring informasi, memeriksa kebenaran, dan memastikan bahwa apa yang kita sebarkan adalah hal yang benar dan membawa manfaat.

Saudara-saudaraku yang saya cintai,

Era digital ini juga membawa tantangan dalam menjaga kedisiplinan waktu. Dengan segala kemudahan yang ada, kita sering tergoda untuk berlama-lama di depan layar, menghabiskan waktu dengan hal-hal yang tidak produktif. Ingatlah bahwa waktu adalah salah satu anugerah terbesar yang Allah berikan, dan kita akan dimintai pertanggungjawaban atas bagaimana kita menggunakannya. Sebagai santri, kita harus mampu mengatur waktu dengan baik, memanfaatkan teknologi untuk hal-hal yang positif, dan tetap menjaga disiplin dalam belajar dan beribadah.

Mari kita jadikan Hari Santri ini sebagai momentum untuk merenungi peran kita di era digital. Apakah kita sudah menggunakan teknologi dengan bijak? Apakah kita sudah menebarkan kebaikan dan manfaat melalui media yang kita miliki? Ataukah kita justru terjebak dalam kebiasaan yang melalaikan?

Saudara-saudaraku,

Sebagai santri di era digital, kita punya peluang besar untuk berkontribusi bagi agama dan bangsa. Kita bisa menjadi pembawa perubahan positif, tidak hanya di lingkungan kita, tetapi juga di dunia maya yang begitu luas. Gunakanlah teknologi untuk memperdalam ilmu, untuk mendekatkan diri kepada Allah, dan untuk menyebarkan kebaikan. Mari kita buktikan bahwa santri bukan hanya generasi yang memahami ilmu agama, tetapi juga generasi yang melek teknologi dan mampu mengarahkan teknologi untuk kemaslahatan umat.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan kepada kita semua, agar kita bisa bijak dalam menggunakan teknologi dan tetap teguh di jalan-Nya.

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved