Tafsir dan Terjemahan Ayat Al Quran

Tafsir dan Asbabun Nuzul Surah Ali Imran Ayat 51-60: Bantahan Keras atas Klaim Ketuhanan Nabi Īsā

Tafsir dan Asbabun Nuzul Surah Ali Imran Ayat 51-60: Bantahan Keras atas Klaim Ketuhanan Nabi Īsā

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
Tribun Jabar
TAFSIR DAN ASBABUN NUZUL - Tafsir dan Asbabun Nuzul Surah Ali Imran Ayat 51-60: Bantahan Keras atas Klaim Ketuhanan Nabi Īsā. Ilustrasi Membaca Al-Quran. (Kompas.com) 

TRIBUNPRIANGAN.COM - Surah Ali ‘Imran adalah salah satu surat penting dalam Al-Quran yang diturunkan di Madinah dan terdiri dari 200 ayat. 

Surat ini dinamakan Ali ‘Imran karena di dalamnya terdapat kisah tentang keluarga Imran, termasuk Maryam dan Nabi Isa AS, yang menjadi bagian penting dalam sejarah para nabi. 

Kandungan surah ini sangat luas, meliputi penegasan tentang keesaan Allah, penjelasan mengenai kebenaran wahyu Al-Qur’an yang membenarkan kitab-kitab sebelumnya, seruan agar umat Islam tetap istiqamah dalam iman, serta peringatan keras terhadap orang-orang yang menolak kebenaran meski telah datang bukti yang nyata. 

Selain itu, surah ini juga memberikan tuntunan dalam menghadapi perbedaan dengan ahli kitab, mengajarkan sikap sabar dan tawakal dalam perjuangan, serta mengingatkan agar tidak terpedaya oleh harta dan kekuasaan dunia. 

Dengan memahami isi dan makna Surah Ali ‘Imran, umat Islam dapat menjadikannya sebagai pedoman dalam memperkuat keyakinan, meneladani kisah para nabi, serta menata kehidupan dengan berpegang pada petunjuk Allah SWT.

Adapun, kali ini TribunPriangan akan membahas pada ayat pembuka yakni 51-60.

Baca juga: Tafsir dan Asbabun Nuzul Ali Imran Ayat 41-50: Kisah Nabi Zakariya dan Kelahiran Isa Kepada Maryam

Tafsir Surah Ali Imran Ayat 51-60

Ayat 51

إِنَّ ٱللَّهَ رَبِّى وَرَبُّكُمْ فَٱعْبُدُوهُ ۗ هَٰذَا صِرَٰطٌ مُّسْتَقِيمٌ

Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus".

Tafsir:

(Sesungguhnya Allah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah Dia! Ini) yakni yang aku perintahkan kepadamu (adalah jalan yang lurus) tetapi mereka mendustakan dan tidak mau beriman kepadanya.

Ayat 52

۞ فَلَمَّآ أَحَسَّ عِيسَىٰ مِنْهُمُ ٱلْكُفْرَ قَالَ مَنْ أَنصَارِىٓ إِلَى ٱللَّهِ ۖ قَالَ ٱلْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنصَارُ ٱللَّهِ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ وَٱشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ

Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah dia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?" Para hawariyyin (sahabat-sahabat setia) menjawab: "Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri.

Tafsir:

(Maka tatkala diketahui oleh Isa kekafiran mereka) dan mereka bermaksud hendak membunuhnya (katanya, "Siapakah yang bersedia menjadi pembela-pembela aku) penolong-penolong aku (kepada Allah.") untuk menegakkan agama-Nya? (Berkata orang-orang Hawari, "Kamilah pembela-pembela Allah) artinya penolong-penolong agama-Nya dan mereka ini ialah teman-teman dekat Isa dan yang mula-mula beriman kepadanya. Jumlah mereka 12 orang, dan 'hawari' itu asalnya dari kata-kata 'hur' yang berarti putih bersih. Ada pula yang mengatakan bahwa mereka itu adalah orang yang pendek-pendek dan selalu memakai pakaian putih (Kami beriman kepada Allah dan saksikanlah) wahai Isa (bahwa kami orang-orang Islam).

Ayat 53

رَبَّنَآ ءَامَنَّا بِمَآ أَنزَلْتَ وَٱتَّبَعْنَا ٱلرَّسُولَ فَٱكْتُبْنَا مَعَ ٱلشَّٰهِدِينَ

Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti rasul, karena itu masukanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah)".

Tafsir:

(Wahai Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang Engkau turunkan) yakni Injil (dan telah kami ikuti rasul) yaitu Isa (maka catatlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi) tentang keesaan-Mu dan kebenaran rasul-Mu." Firman Allah swt.:

Ayat 54

وَمَكَرُوا۟ وَمَكَرَ ٱللَّهُ ۖ وَٱللَّهُ خَيْرُ ٱلْمَٰكِرِينَ

Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.

Tafsir:

(Mereka mengatur tipu daya) maksudnya orang-orang kafir dari golongan Bani Israil terhadap Isa karena menunjuk orang yang akan membunuhnya secara diam-diam (dan Allah membalas tipu daya mereka) dengan jalan mengubah muka seorang seperti Isa sehingga mereka bunuh sedangkan Isa diangkat ke langit (dan Allah sebaik-baik yang membalas tipu daya.)

Ayat 55

إِذْ قَالَ ٱللَّهُ يَٰعِيسَىٰٓ إِنِّى مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَىَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَجَاعِلُ ٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوكَ فَوْقَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ إِلَىٰ يَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ ۖ ثُمَّ إِلَىَّ مَرْجِعُكُمْ فَأَحْكُمُ بَيْنَكُمْ فِيمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

(Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya".

Tafsir:

Ingatlah! (Ketika Allah berfirman, "Sesungguhnya Aku akan memegangmu dan mengangkatmu kepada-Ku) yakni dari dunia tanpa mengalami kematian (dan menyucikanmu) atau menjauhkanmu (dari orang-orang yang kafir serta menjadikan orang-orang yang mengikutimu) artinya yang membenarkan kenabianmu di antara kaum muslimin dan orang-orang Nasrani (di atas orang-orang yang kafir) kepadamu, yakni orang-orang Yahudi; orang-orang yang percaya kepada kenabian Isa itu dapat mengalahkan mereka dengan berbagai hujah dan dengan mata pedang (sampai hari kiamat kemudian kepada Akulah kamu kembali lalu Kuputuskan di antara kamu apa-apa yang selalu kamu perbantahkan.) yakni tentang keagamaan.

Baca juga: Tafsir dan Asbabun Nuzul Surah Ali Imran Ayat 31-40: Penegasan Keluarga Nabi yang Dipilih Allah

Ayat 56

فَأَمَّا ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ فَأُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا شَدِيدًا فِى ٱلدُّنْيَا وَٱلْءَاخِرَةِ وَمَا لَهُم مِّن نَّٰصِرِينَ

Adapun orang-orang yang kafir, maka akan Ku-siksa mereka dengan siksa yang sangat keras di dunia dan di akhirat, dan mereka tidak memperoleh penolong.

Tafsir:

(Adapun orang-orang yang kafir maka akan Kusiksa mereka dengan siksaan berat di dunia) dengan pembunuhan, penawanan dan pembayaran upeti (dan di akhirat) dengan api neraka (dan tidaklah mereka mempunyai penolong) yang akan membela dan mempertahankan mereka dari siksa yang berat itu.

Ayat 57

وَأَمَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ فَيُوَفِّيهِمْ أُجُورَهُمْ ۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ ٱلظَّٰلِمِينَ

Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh, maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan-amalan mereka; dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim.

Tafsir:

(Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka Allah akan menyempurnakan) dengan memakai ya dan nun (pahala-pahala mereka dan Allah tidak menyukai orang-orang yang aniaya.") artinya Allah akan menyiksa mereka. Diriwayatkan bahwa Allah swt. mengirim kepadanya satu lapis awan yang membawanya naik. Ibunya bergantung kepadanya dan menangis, maka katanya, "Hari kiamat akan mempertemukan kita kembali." Waktu itu ialah malam lailatulkadar dan terjadinya di Baitulmakdis dalam usianya yang ke 33 tahun. Sepeninggal ibunya masih hidup selama enam tahun. Bukhari dan Muslim meriwayatkan sebuah hadis bahwa ia akan turun nanti dekat hari kiamat dan akan melaksanakan hukum menurut syariat nabi kita. Ia akan membunuh dajal dan babi dan akan menghancurkan tiang salib dan menghapuskan upeti. Menurut hadis Muslim lamanya kembali itu ialah tujuh tahun sedangkan menurut hadis Abu Daud Ath-Thayalisi 40 tahun lalu ia wafat dan disalatkan. Ada kemungkinan bahwa yang dimaksud dengannya ialah keseluruhan lamanya tinggal di bumi baik sebelum maupun sesudah diangkat.

Ayat 58

ذَٰلِكَ نَتْلُوهُ عَلَيْكَ مِنَ ٱلْءَايَٰتِ وَٱلذِّكْرِ ٱلْحَكِيمِ

Demikianlah (kisah Isa), Kami membacakannya kepada kamu sebagian dari bukti-bukti (kerasulannya) dan (membacakan) Al Quran yang penuh hikmah.

Tafsir:

(Demikianlah) perihal Isa yang Kami sebutkan itu (Kami bacakan) Kami kisahkan (kepadamu) hai Muhammad (sebagian dari tanda-tanda) menjadi hal dari dhamir yang terdapat pada natluuhu sedangkan amilnya apa yang terkandung di dalamnya berupa isyarat (dan peringatan yang penuh hikmah) yakni Alquran.

Ayat 59

إِنَّ مَثَلَ عِيسَىٰ عِندَ ٱللَّهِ كَمَثَلِ ءَادَمَ ۖ خَلَقَهُۥ مِن تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ

Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi AllAh, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia.

Tafsir:

(Sesungguhnya perumpamaan Isa) keadaannya yang aneh atau ajaib (di sisi Allah adalah seperti Adam) seperti penciptaannya tanpa ibu dan tanpa bapak, dan ini termasuk perbandingan hal yang aneh dengan yang lebih aneh lagi dengan tujuan agar lebih dapat mematahkan hujah lawan dan lebih mantap di dalam hati (diciptakan-Nya ia) maksudnya Adam, yakni acuannya (dari tanah kemudian Allah berfirman kepadanya, "Jadilah kamu!") seorang manusia (maka jadilah dia) artinya terciptalah ia sebagai seorang manusia. Demikian pula halnya dengan Isa, diciptakan-Nya supaya tercipta tanpa bapak, maka terciptalah dia.

Ayat 60

ٱلْحَقُّ مِن رَّبِّكَ فَلَا تَكُن مِّنَ ٱلْمُمْتَرِينَ

(Apa yang telah Kami ceritakan itu), itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu.

Tafsir:

(Itulah yang benar yang datang dari Tuhanmu) menjadi khabar bagi mubtada yang dibuang berbunyi, 'Peristiwa Isa.' (Maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu!) atau menyangsikannya.

Baca juga: Tafsir dan Asbabun Nuzul Surah Ali Imran Ayat 11-20: Kekuasaan Allah Menghadapi Musyrik dan Yahudi

Asbabun Nuzul Surah Ali Imran Ayat 51-60

Ayat-ayat ini berada dalam rangkaian kisah Nabi ‘Īsā ‘alaihissalām. Allah menjelaskan misi kerasulan Nabi ‘Īsā, bantahan terhadap klaim orang-orang Nasrani, serta penegasan bahwa beliau adalah hamba dan rasul Allah, bukan Tuhan, dimana:

Ayat 51 – 53

Turun terkait perdebatan antara Rasulullah ﷺ dengan utusan Najrān (Nasrani).

Orang-orang Nasrani mengklaim bahwa ‘Īsā adalah Tuhan atau anak Tuhan. Ayat ini turun untuk menegaskan bahwa Nabi ‘Īsā hanya berkata: “Sungguh Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah Dia, inilah jalan yang lurus.”

Para hawāriyyūn (pengikut Nabi ‘Īsā) pun menegaskan keimanan mereka kepada Allah semata.

Ayat 54 – 55

Turun ketika Allah memberitahu Nabi Muhammad ﷺ tentang makar orang Yahudi yang berusaha membunuh Nabi ‘Īsā.

Allah menegaskan bahwa Dia menyelamatkan Nabi ‘Īsā, mengangkatnya ke sisi-Nya, dan menempatkannya bersama orang-orang saleh.

Ayat ini menjadi jawaban terhadap Yahudi yang mengklaim telah membunuh ‘Īsā.

Ayat 56 – 57

Turun sebagai penegasan hukum Allah: orang kafir akan diazab di dunia dan akhirat, sedangkan orang beriman dan beramal saleh akan diberi pahala.

Konteksnya masih dalam perdebatan dengan kaum Nasrani Najrān, yang mengingkari kebenaran risalah Nabi Muhammad ﷺ.

Ayat 58 – 60

Allah menutup kisah Nabi ‘Īsā dengan penegasan bahwa cerita ini adalah al-ḥaqq (kebenaran) dari Allah, bukan hasil rekaan.

Turun untuk membantah keyakinan Nasrani tentang ketuhanan Nabi ‘Īsā, sekaligus mengingatkan agar manusia tidak terjebak dalam keraguan.

(*)

Baca artikel TribunPiangan.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved