Tafsir dan Terjemahan Ayat Al Quran

Tafsir dan Asbabun Nuzul Surah Ali Imran Ayat 31-40: Penegasan Keluarga Nabi yang Dipilih Allah

Tafsir dan Asbabun Nuzul Surah Ali Imran Ayat 31-40: Penegasan Keluarga Nabi yang Dipilih Allah

Penulis: Lulu Aulia Lisaholith | Editor: ferri amiril
TribunNews.com
TAFSIR DAN ASBABUN NUZUL - Tafsir dan Asbabun Nuzul Surah Ali Imran Ayat 31-40: Penegasan Keluarga Nabi yang Dipilih Allah. ilustrasi Al-Quran 

(Di sanalah) artinya tatkala Zakaria melihat hal itu dan mengetahui bahwa Tuhan yang berkuasa mendatangkan sesuatu bukan pada waktu yang semestinya pasti akan mampu pula mendatangkan anak keturunan dalam usia lanjut karena kaum keluarganya telah hampir musnah (maka Zakaria pun berdoa kepada Tuhannya) yakni ketika ia memasuki mihrab untuk salat di tengah malam (katanya, "Tuhanku! Berilah aku dari sisi-Mu keturunan yang baik) maksudnya anak yang saleh (sesungguhnya Engkau Maha Mendengar) dan mengabulkan (doa.") permohonan.

Ayat 39

فَنَادَتْهُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَهُوَ قَآئِمٌ يُصَلِّى فِى ٱلْمِحْرَابِ أَنَّ ٱللَّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيَىٰ مُصَدِّقًۢا بِكَلِمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ وَسَيِّدًا وَحَصُورًا وَنَبِيًّا مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ

Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh".

Tafsir :

(Lalu ia dipanggil oleh malaikat) yakni Jibril (ketika ia tengah berdiri mengerjakan salat di mihrab) maksudnya mesjid (bahwa) mestinya bi-anna dan menurut suatu qiraat bi-inna dengan memperkirakan iqaalat, yakni malaikat itu berkata (Allah memberimu kabar gembira) ada yang memakai tasydid dan ada pula yang tidak (dengan Yahya yang membenarkan kalimat) yang datang (dari Allah) maksudnya membenarkan Nabi Isa bahwa ia adalah roh ciptaan Allah. Dinamakan kalimat karena ia diciptakan melalui kalimat kun; artinya jadilah kamu. (Menjadi panutan) pemimpin (dan mampu menahan hawa nafsu) terutama nafsu seksual (dan seorang nabi dari keturunan orang-orang saleh.) Menurut riwayat ia tidak pernah berbuat satu kesalahan pun dan tak ada keinginan untuk melakukannya.

Ayat 40

قَالَ رَبِّ أَنَّىٰ يَكُونُ لِى غُلَٰمٌ وَقَدْ بَلَغَنِىَ ٱلْكِبَرُ وَٱمْرَأَتِى عَاقِرٌ ۖ قَالَ كَذَٰلِكَ ٱللَّهُ يَفْعَلُ مَا يَشَآءُ

Zakariya berkata: "Ya Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak sedang aku telah sangat tua dan isteriku pun seorang yang mandul?". Berfirman Allah: "Demikianlah, Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya".

Tafsir ;

(Kata Zakaria, "Wahai Tuhanku! Betapa aku akan mendapatkan anak) atau putra (sedangkan aku sudah sangat tua) maksudnya aku telah hampir mencapai akhir usiaku, yakni 120 tahun (dan istriku pun seorang yang mandul.") usianya sudah 98 tahun. (Firman Allah,) soalnya ("Demikianlah) Allah menciptakan seorang anak laki-laki dari kamu berdua (Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya.") karena tidak ada suatu pun yang tidak disanggupi-Nya. Untuk membuktikan kekuasaan besar ini Zakaria diilhami-Nya pertanyaan untuk dijawab. Tatkala dirinya sudah amat rindu untuk bertemu dengan anak yang diberitakan itu.

Asbabun Nuzul Surah Ali Imran Ayat 31-40

1. Ali Imran ayat 31

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Ayat ini turun berkaitan dengan sekelompok orang yang mengaku mencintai Allah, tetapi enggan mengikuti ajaran dan sunnah Rasulullah ﷺ. Ibnu Abbas meriwayatkan, ada kaum Nasrani dari Najran yang berkata: “Kami juga mencintai Allah.” Lalu Allah menurunkan ayat ini sebagai penegasan bahwa bukti cinta kepada Allah harus diwujudkan dengan mengikuti Nabi Muhammad ﷺ.

2. Ali Imran ayat 32

Ayat ini merupakan lanjutan penegasan dari ayat sebelumnya. Allah memerintahkan Nabi ﷺ menyampaikan bahwa siapa yang menolak taat kepada Allah dan Rasul, maka ia tidak akan mendapatkan rahmat Allah.

3. Ali Imran ayat 33–34

"Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim, dan keluarga Imran melebihi segala umat."

Ayat ini turun untuk menjelaskan tentang kemuliaan para nabi dan keluarga yang dipilih Allah. Menurut riwayat, ayat ini diturunkan ketika orang-orang Yahudi merasa iri dengan kedudukan Nabi Muhammad ﷺ sebagai keturunan Ibrahim, padahal mereka juga mengaku pengikut Ibrahim. Allah menegaskan bahwa Allah-lah yang memilih siapa saja yang dikehendaki-Nya untuk menjadi utusan.

4. Ali Imran ayat 35–36

Ayat ini menjelaskan doa istri Imran (Hannah binti Faqudz) yang bernazar jika diberi anak, maka anak itu akan ia serahkan untuk berkhidmat di Baitul Maqdis. Namun ternyata yang lahir adalah seorang anak perempuan, yaitu Maryam. Asbabun nuzul ayat ini dikaitkan dengan penjelasan Allah mengenai asal-usul Maryam yang kelak akan menjadi ibu Nabi Isa عليه السلام.

5. Ali Imran ayat 37

Ayat ini menerangkan tentang pemeliharaan Maryam oleh Nabi Zakaria. Dikisahkan bahwa setiap kali Zakaria masuk ke mihrab Maryam, ia selalu mendapati makanan yang bukan dari musimnya. Para mufassir menjelaskan, ayat ini turun untuk menunjukkan kemuliaan Maryam dan tanda-tanda kebesaran Allah.

6. Ali Imran ayat 38–40

Ayat ini berkaitan dengan doa Nabi Zakaria yang memohon dianugerahi keturunan meski ia sudah tua dan istrinya mandul. Menurut riwayat, doa ini dipanjatkan setelah Zakaria melihat kemuliaan Maryam. Lalu Allah kabulkan dengan memberinya anak bernama Yahya. Ayat 40 turun ketika Zakaria merasa takjub bagaimana ia bisa mendapat anak dalam keadaan uzur, lalu Allah menegaskan bahwa kekuasaan-Nya tidak terbatas.

(*)

Baca artikel TribunPriangan.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved