Gazebo Unsil Ambruk Timpa Mahasiswa

Analisis Awal Gazebo Unsil Ambruk: Disebut-sebut Rangka Baja Ringan Hingga Ada Retakan

Soal gazebo Unsil ambruk, dijelaskan konstruksi baja ringan yang menopang genting tanah liat, termasuk Rektorat sebut ada retakan tapi tak ada laporan

|
Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Jaenal Abidin
ANALISIS AWAL - Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pemeliharaan Kampus Unsil Tasikmalaya, Mohammad Syarif Al-Huseiny ketika ditemui wartawan TribunPriangan.com, setelah melihat bangunan gazebo yang ambruk, Senin (17/11/2025). 

"Tidak ada rangka kayu, semuanya pake baja ringan dan memang setahu saya sih ini belum ada renovasi sejak tahun 2019, kalau dihitung sudah hampir 6 tahunan," tambahnya.

Kejadian ini juga membuat semua pihak turun, termasuk dari Kementrian PUPR ikut melakukan investigasi ambruknya bangunan gazebo.

"Yang sudah datang itu dari dinas PUPR pusat, Polres Kota Tasikmalaya, internal kampus turun langsung dan kita terbuka kapanpun ditanya soal ini," ungkap Syarif.

Baca juga: Dianggap Lalai, Presma Unsil Tasik Minta Rektorat Cek Kondisi Semua Bangunan Kampus

Ada Retakan

Wakil Rektor II Unsil Tasikmalaya mengungkapkan bangunan gazebo FKIP ternyata sudah ada keretakan sebelum ambruk dan menimpa belasan mahasiswa, Senin (17/11/2025).

Selain itu pihak Rektorat pun sedang melakukan pengkajian langsung oleh tim ahli kampus Universitas Siliwangi untuk mengetahui penyebab ambruknya bangunan gazebo.

"Gazebo itu tidak ada yang lapor, tidak ada keluhan secara fisik tidak ada masalah, hanya pas hari itu sebelum kejadian sudah ada retakan, tapi sayangnya ga laporan, kalau lapor pasti kami juga akan larang," ungkap Wakil Rektor II Unsil Tasikmalaya Gumilar Mulya ketika ditemui wartawan di ruangannya.

Terkait adanya retakan tersebut, Gumilar tidak menjelaskan secara rinci.

Gumilar hanya menjelaskan, bahwa ia bukan ahli di bidang konstruksi.

Yang diketahuinya bahwa bangunan gazebo itu dibangun pada tahun 2019, dan tidak menunjukan tanda-tanda adanya kerusakan yang sebelumnya dan tiap hari dipakai kegiatan mahasiswa.

"Mengenai konstruksi harus ditanyakan ke PPK Unsil karena saya masih menunggu untuk segera dikaji para ahlinya, bagaimana keadaan konstruksi," ucapnya.

Soal pemeliharaan, ia menambahkan di setiap fakultas ada unitnya untuk melakukan pemeriksaan konstruksi bangunan secara berkala.

"Kami ada anggaran pemeliharaan kalau sudah keliatan rusak pasti diperbaiki bangunan ini, dan semua diwajibkan ada staf untuk memeriksa bangunan serta kelas," jelas Gumilar.

Ia juga mengklaim untuk konstruksi bangunan itu bagus, sehingga mau direnovasi pun tidak ada. Tapi tentu ini menjadi evaluasi rektorat terkait kejadian.

"Evaluasi pasti, semua yang pakai baja ringan dicek lagi. Jangan sampai ada kejadian terulang," tegas Gumilar.

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved