Keracunan MBG di Singaparna

Belasan Pelajar Keracunan, Ada Instruksi MBG Langsung Dibagikan ke Pelajar Tanpa Dicek

Dalam pelaksanaan program MBG di SDN Margamulya, Desa Cikunir, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (17/10), ada instruksi langsung dibagikan

Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Jaenal Abidin
KORBAN KERACUNAN MBG - Salah satu pelajar SDN Margamulya ketika dilakukan pemeriksaan kondisi usai muntah karena mengkonsumsi menu MBG, Jumat (17/10/2025). 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin 

TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Terungkap dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Margamulya, Desa Cikunir, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (17/10/2025), ada instruksi langsung dibagikan tanpa dicek lebih dulu.

Hal itu dikatakan saksi yang juga guru PJOK SDN Margamulya Eddy Prasetyo saat ditemui Tribunpriangan.com di sekolah tersebut setelah kejadian belasan pelajar keracunan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Untuk pelajar yang keracunan menu MBG ini berasal dari kelas 4, 5, dan 6 usai mengkonsumsi nasi goreng dan ayam goreng dari dapur SPPG Singaparna.

Kejadian awalnya para guru membagikan menu MBG ini ke semua kelas, tapi sebelum dimakan, biasanya guru mengecek kondisi makanan terlebih dahulu.

Namun, beberapa pelajar dari kelas 4, 5 dan 6 sudah ada yang makan duluan sebelum dicek kondisinya.

Akibatnya, beberapa anak langsung merasakan sakit perut hingga muntah. Para guru pun langsung mengambil tindakan dengan membawa anak ke unit kesehatan sekolah (UKS).

Baca juga: 502 Korban Keracunan MBG di Cisarua, Posko di SMPN 1 Cisarua Bandung Barat Ditutup

Sementara menu MBG yang dibagikan ke kelas 1, 2 dan 3 tidak sempat dimakan, karena guru sudah menarik kembali menu MBG tersebut.

"Biasanya kita cek kondisi dulu sebelum dibagikan ke peserta didik, tapi ada instruksi untuk menu MBG supaya langsung dimakan, dan beberapa anak ada yang sudah makan," ungkap saksi yang juga guru PJOK SDN Margamulya Eddy Prasetyo ketika ditemui wartawan TribunPriangan.com.

Eddy menjelaskan, saat kejadian tidak semua anak mengalami mual dan muntah. Sebagian belum dikonsumsi karena cepat terdeteksi kondisi nasi sudah bau.

"Untuk menu hari ini itu ada nasi goreng, ayam goreng, sayuran, dan buah, nah untuk yang bau itu pada nasi kondisinya sudah benyek," ucap Eddi.

Ia menambahkan, pelajar yang mengalami muntah dan mual itu langsung ditindaklanjuti pihak puskesmas di sekolah.

"Kami sudah data, jumlahnya ada 13 anak berasal dari kelas 4, 5 dan 6. Sedangkan untuk kelas 1, 2 dan 3 tidak terdampak karena langsung kita tarik makanannya sebelum di konsumsi," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved