KPAID Benarkan Nasi Bau dan Lengket, Asep: Jangan Menunggu Bertambah

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin 

TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - KPAID Kabupaten Tasikmalaya menyatakan kondisi nasi goreng sudah benyek sehingga diduga jadi penyebab belasan pelajar muntah hingga mual usai mengkonsumsi menu MBG, Jumat (17/10/2025) pagi.

Pantauan wartawan TribunPriangan.com, kondisi nasi goreng sudah terlihat benyek dan mengeluarkan bau asam. Bahkan, ketika dipegang pun sudah agak lengket

Untuk menu pelengkap lainnya ada ayam goreng, lalapan dan buah jeruk yang dibagikan ke 334 siswa SDN Margamulya.

Hal inilah yang diduga jadi penyebab belasan pelajar SDN Margamulya, Cikunir, Singaparna keracunan dan harus mendapatkan penanganan medis pertama.

Baca juga: BREAKING NEWS - 13 Pelajar SDN Margamulya Singaparna Tasik Keracunan MBG, Alami Muntah dan Mual

Namun, tidak semua pelajar mengalami kejadian yang sama. Karena pihak guru langsung menarik kembali untuk meminimalisir jumlah anak bertambah.

Selain itu, pihak KPAID Kabupaten Tasikmalaya meninjau ke lokasi dan melihat langsung kondisi menu MBG yang menyebabkan 13 pelajar mengalami muntah dan mual. 

Menanggapi hal ini, Komisioner KPAI Kabupaten Tasikmalaya, Asep Nurjaeni menjelaskan, pihaknya sempat pegang nasi goreng dan kondisinya bau serta lengket.

"Saya pegang sendiri ternyata ini sangat lengket dan bau sekali, kalau lainnya dianggap aman, tapi ini sangat disayangkan dan bahaya, jangan sampai menunggu korban selanjutnya," ucap Asep ketika ditemui wartawan TribunPriangan.com.

Baca juga: Menu Nasi Goreng MBG Favorit Presiden Prabowo Hari Ini Bikin Mual Muntah Siswa SDN Margamulya

Asep menegaskan, bahwa kejadian ini sudah meluas dan telah terjadi di beberapa wilayah, dan harus menjadi perhatian khusus semua pihak.

"Ini kejadian terus terulang, dan kenapa tidak jadi perhatian ahli gizi, jadi kita menghimbau kepada pihak terkait agar serius menangani ini jangan menunggu ada korban," tegas Asep.

Ia pun mencatat, kalau kejadian keracunan menu MBG yang masuk laporan KPAID ada empat kali, dan tentunya ini segera ada tindakan cepat supaya tidak meluas.

"Sudah ada empat kali laporan yang masuk ke kami, tapi intinya harus jadi perhatian serius, jangan main-main dengan anak-anak, karena kita konsen disitu," ungkap Asep. (*)

Baca juga: Penyebab Keracunan MBG di SDN Margamulya Singaparna Tasik, Diduga Nasi Goreng Basi