Keracunan MBG Manonjaya

SPPG Manonjaya Cibeber Buka Suara Soal Dugaan Keracunan MBG untuk Balita di Tasikmalaya

Padahal pihaknya sudah memberikan informasi kepada kader untuk memberikan edukasi ke penerima manfaat agar langsung dimakan

Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Jaenal Abidin
KEPALA SPPG BICARA - Kepala SPPG Manonjaya Cibeber Elvira memberikan keterangan terkait dugaan keracunan balita asal Desa Cibeber, Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (14/10/2025). 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Jaenal AbidinĀ 

TRIBUNPRIANGAN.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) Manonjaya Cibeber buka suara soal balita yang diduga keracunan usai mengkonsumsi menu MBG terjadi pada Senin (13/10/2025).

Sekadar informasi, untuk pembagian menu MBG bagi ibu hamil, ibu menyusui dan balita ini dilakukan pada pukul 10.00 sampai 11.00 WIB siang.

Namun, penerima manfaat mengkonsumsi menu MBG sore hari sekira pukul 16.00 sampai 17.00 yang menyebabkan beberapa balita muntah hingga diare.

Kepala SPPG Manonjaya Cibeber Elvira mengatakan, untuk pendistribusian menu MBG B3 ini dimulai sejak pagi sampai siang hari dengan menempatkan empat titik bagi KPM di Cibeber.

"Distribusi menu MBG B3 kita mulai pukul 10 siang sampai pukul 11 siang dengan menempatkan empat titik. Tapi realita di lapangan menu ini di konsumsi lebih dari dua jam," katanya ketika memberikan keterangan kepada wartawan TribunPriangan.com, usai menghadiri rapat terbatas Selasa (14/10/2025).

Baca juga: BREAKING NEWS! 9 Warga Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya Diduga Keracunan MBG

Padahal pihaknya sudah memberikan informasi kepada kader untuk memberikan edukasi ke penerima manfaat agar langsung dimakan dan tidak boleh ditunda lebih dari dua jam.

"Seharusnya menu MBG B3 ini jangan sampai ditunda. Ketika dibagikan langsung di konsumsi. Dan menurut keterangan mereka makan sore hari, pukul 4 sampai 5 sore dan memang tidak dianjurkan lebih dari dua jam," ucap Elvira.

Soal adanya kejadian ini, ia bakal mengevaluasi terkait SOP hingga proses pendistribusian ke setiap kelompok penerima manfaat.

"Dengan adanya kejadian ini kita perlu penekanan terkait edukasi tidak hanya kami SPPG dan terus melakukan evakuasi terkait SOP yang ada," kata Elvira.

Kemudian kepada pihak kader yang sebagai mediator untuk menyampaikan penerima manfaat supaya lebih memberikan edukasi juga agar waktu konsumsi dari MBG bisa diperhatikan.

"Menurut peraturan yang berlaku dianjurkan mengkonsumsi di food tray yang telah kami disediakan, tapi teknis di lapangan mungkin berbeda, adanya pemindahan food tray ke tempat makan yang dibawa dari dirumah," jelasnya.

Ia menuturkan, menu MBG yang diberikan ibu hamil dan balita di wilayah Cibeber sama, dan yang membedakan hanya bumbu saja.

"Menu yang diberikan ada ayam suwir kecap, tumis wortel dan bunga kol, tahu tepung, lengkeng dan nasi. Untuk balita pake susu UHT full cream," ungkapnya. (*)

Baca juga: Camat Manonjaya Sebut Ada 9 Balita Asal Cibeber yang Diduga Keracunan MBG

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved