Dosen Unigal Dorong Digitalisasi Wisata Pandai Besi Kampung Dokdak Ciamis

Dosen FKIP Unigal, Aan Suryana, S.Pd, M.Pd selaku narasumber dalam kegiatan tersebut menjelaskan bahwa digitalisasi menjadi langkah penting

Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: Dedy Herdiana
Istimewa/Unigal
WISATA EDUKASI - Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Perajin di Wisata Edukasi Pandai Besi Kampung Dokdak Melalui Digitalisasi Wisata untuk Mewujudkan Perekonomian yang Berkelanjutan,” para dosen Unigal berupaya mentransformasi pengelolaan wisata tradisional menjadi lebih modern dan berdaya saing. 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS - Dosen Universitas Galuh (Unigal) Ciamis kembali menunjukkan komitmennya dengan melakukan pemberdayaan masyarakat desa. 

Melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Perajin di Wisata Edukasi Pandai Besi Kampung Dokdak Melalui Digitalisasi Wisata untuk Mewujudkan Perekonomian yang Berkelanjutan,” para dosen Unigal berupaya mentransformasi pengelolaan wisata tradisional menjadi lebih modern dan berdaya saing.

Kegiatan ini dilaksanakan mulai Juli hingga Desember 2025, berfokus pada kelompok perajin pandai besi di Kampung Dokdak, dengan dukungan pendanaan dari Kemendiktisaintek melalui LPPM Universitas Galuh.

Dosen FKIP Unigal, Aan Suryana, S.Pd, M.Pd selaku narasumber dalam kegiatan tersebut menjelaskan bahwa digitalisasi menjadi langkah penting untuk memperkuat daya tarik wisata edukasi lokal sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat.

Baca juga: Kesaksian Warga Payungagung Ciamis, Detik-detik Tanah Bergerak Pasca Diguyur Hujan Deras

"Kami ingin membantu para perajin agar bisa mengelola wisata edukasi secara lebih profesional dan efisien melalui pemanfaatan teknologi digital. Mulai dari penggunaan aplikasi mobile bagi wisatawan hingga pembuatan website sebagai sarana promosi wisata,” ujarnya, Kamis (13/11/2025).

Program ini menjadi solusi atas sejumlah permasalahan yang selama ini dihadapi mitra, seperti manajemen wisata yang belum terorganisir, pemasaran yang masih konvensional, serta desain produk yang sederhana. 

Selain itu, belum adanya alur kedatangan dan kepulangan wisatawan serta pembagian keahlian antar perajin juga menjadi fokus utama perbaikan.

Melalui metode Participatory Action Research (PAR), kegiatan dilakukan dengan berbagai tahapan, mulai dari sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan hingga evaluasi. 

Para perajin pandai besi di Kampung Dokdak, Kecamatan Baregbeg itu juga diberikan pelatihan penggunaan mesin scroll saw, teknik etching, dan mesin ukir electric engraver listrik untuk meningkatkan kualitas dan variasi produk.

“Kami ingin wisata edukasi ini menjadi contoh bahwa inovasi bisa dimulai dari desa. Dengan dukungan teknologi dan peningkatan keterampilan, para perajin tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru,” tambah Aan.

Selain memperkuat branding dan daya tarik wisata, kegiatan PKM ini juga menjadi bagian dari dukungan Universitas Galuh terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) dan Asta Cita Pemerintah dalam membangun perekonomian desa yang berkelanjutan.

Melalui kegiatan ini, Unigal membuktikan perannya sebagai “kampus berdampak”, yang tidak hanya mengembangkan ilmu pengetahuan, tetapi juga memberikan kontribusi langsung bagi masyarakat untuk mencapai kemandirian ekonomi berbasis kearifan lokal.(*)

 

Sumber: Tribun Priangan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved