Pergerakan Tanah di Ciamis

Dinding Retak, Genteng Ambruk, Warga Jamuresi Ciamis Ungkap Kronologi Detik-detik Pergerakan Tanah

Rumah yang ia tempati tiba-tiba rusak parah akibat pergerakan tanah yang terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah Rajadesa.

|
Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: Dedy Herdiana
Tribunpriangan.com/Ai Sani Nuraini
DAMPAK PERGERAKAN TANAH - Penampakan rumah Udis di Dusun Jamuresi, Desa Sukajaya, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis yang terdampak bencana pergerakan tanah, Kamis (13/11/2025). Bencana pergerakan tanah tersebut terjadi setelah diguyur hujan deras dengan durasi yang cukup lama pada Selasa (11/11/2025). 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini

TRIBUNPRIANGAN.COM, CIAMIS - Hujan deras yang terjadi pada Selasa (11/11/2025) di Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis membuat genteng rumah milik Udis runtuh dan keesokan harinya dinding bangunan rumahnya juga langsung retak semua.

"Saya enggak berani lagi tinggal di situ, langsung pindah bersama keluarga,” tutur Udis, warga Dusun Jamuresi, Desa Sukajaya, Kecamatan Rajadesa, Kamis (13/11/2025).

Bagi Udis, malam itu menjadi momen yang tak akan ia dan keluarganya lupakan. 

Rumah yang ia tempati tiba-tiba rusak parah akibat pergerakan tanah yang terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah Rajadesa.

Ia bersama keluarganya segera mengevakuasi barang-barang dan mengungsi ke tempat yang lebih aman.

“Anak pertama sekarang di Gobang, numpang di rumah saudara yang kosong. Satunya lagi ikut mertuanya di Muning. Rumah sudah enggak bisa ditempati, rusak berat semua,” ujarnya lirih.

Baca juga: Belasan Rumah Rusak Akibat Pergerakan Tanah di Rajadesa Ciamis, 47 Warga Mengungsi

Udis adalah satu dari 18 kepala keluarga (KK) yang rumahnya terdampak pergerakan tanah di Dusun Jamuresi

Total ada 18 KK atau sekitar 52 jiwa yang kini harus mengungsi. 

Sebagian menumpang di rumah kerabat, sebagian lainnya menempati rumah kosong di sekitar desa.

Berdasarkan pantauan di lapangan, sejumlah rumah tampak retak di bagian dinding dan lantai. 

Beberapa atap roboh, dan posisi bangunan miring akibat pergeseran tanah. Kondisi jalan desa pun terlihat bergelombang dan ambles di beberapa titik.

Udis hanya berharap pemerintah bisa segera memberikan solusi agar warga tidak berlama-lama tinggal di pengungsian.

“Kami siap kalau direlokasi, yang penting tempatnya aman dan masih di sekitar kampung sini. Kalau jauh, susah ngurus tanah sama kerja,” katanya.

Menanggapi hal itu, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Ciamis, Yusmara Fitra, mengatakan pihaknya sudah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan pemerintah desa serta kecamatan untuk penanganan sementara.

Sumber: Tribun Priangan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved